WAKIL Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memberikan apresiasi bagi AstraZeneca yang telah menyatukan berbagai pemaku kepentingan dari sektor Kesehatan untuk membahas sebuah isu yang perlu dihadapi bersama, yaitu perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati.
“Delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati yang menyediakan kebutuhan dasar manusia, di antaranya makanan, air, energi, obat-obatan, dan bahan lain yang dibutuhkan manusia untuk berkembang. Namun, pesatnya perkembangan yang dilakukan manusia turut menghadirkan konsekuensi yang mengganggu keanekaragaman hayati,” kata Wamenkes Dante.

Wamenkes Dante menjelaskan, polutan penyebab polusi udara disebabkan akibat kendaraan bermotor, pemanfaatan batu bara, kegiatan industri, dan debu konstruksi merupakan konsekuensi dari ekspansi aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan keanekaragaman hayati. Selain itu juga menyebabkan munculnya berbagai penyakit respirasi, seperti ISPA dan asma.
BACA JUGA:
President Director AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon mengatakan, baginya keberlanjutan adalah inti dari strategi global dan terus berinvestasi pada kesehatan planet dan masyarakat. "Kami menyadari bahwa sekitar 5% emisi gas rumah kaca (GRK) global dihasilkan dari sektor kesehatan. Untuk menjalankan peran kami, kami telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari operasi dan armada kami sebesar 98% pada tahun 2026. Sejak baseline tahun 2015, kami telah mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 59%."
Keberlanjutan, ujar dia, berarti memanfaatkan kekuatan ilmu pengetahuan, inovasi serta jangkauan global perusahaan untuk membangun masa depan yang sehat bagi manusia, masyarakat, dan planet bumi. "Kami berupaya menciptakan nilai, di luar manfaat obat-obatan dengan menanamkan keberlanjutan dalam segala hal yang kami lakukan mulai dari laboratorium hingga pasien. Maka kami hari ini mengundang berbagai pemangku kepentingan sektor Kesehatan di Indonesia untuk bersatu mendukung visi bersama menciptakan sektor Kesehatan yang berkelanjutan," kata Se Whan.
Di tengah diskusi yang hangat, berbagai pemangku kepentingan dari sektor kesehatan mewakili fasilitas kesehatan, produsen obat lokal dan luar negeri telah menandatangani sebuah Sustainability Pledge focus terhadap membangun sektor Kesehatan yang berkelanjutan untuk generasi masa depan.
“Mewakili berbagai pemangku kepentingan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, kami berkomitmen untuk memegang ikrar dan komitmen dalam mendukung layanan kesehatan berkelanjutan di tanah air. Dengan menandatangani ikrar ini, kami berkomitmen terhadap visi layanan kesehatan berkelanjutan di Indonesia, yang berpedoman pada prinsip-prinsip keadilan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, kelayakan ekonomi, dan ketahanan sistem," ungkap Se Whan.
(Dyah Ratna Meta Novia)