Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengidap Obesitas Lebih Rentan Kena Serangan Jantung, Apa Penyebabnya?

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Senin, 14 Agustus 2023 |16:02 WIB
Pengidap Obesitas Lebih Rentan Kena Serangan Jantung, Apa Penyebabnya?
Pengidap obesitas rentan kena serangan jantung. (Foto: Freepik)
A
A
A

SEJATINYA serangan jantung bisa terjadi kepada siapa saja. Namun ternyata banyak pengidap obesitas yang kena serangan jantung.

Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penderita jantung siaga di Indonesia sebesar 1,4% dari total populasi, atau sekitar 3,2 juta orang yang didiagnosis menderita jantung siaga yang bisa saja menjadi serangan jantung.

obesitas

Dokter Sidhi Laksono Purwowiyoto, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Jantung Diagram Siloam Cinere menjelaskan, serangan jantung adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terputus, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner.

"Ini bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan otot jantung dan jika tidak segera ditangani, dapat mengancam nyawa seseorang. Nah, gejala serangan jantung sendiri bisa bervariasi, namun yang paling umum termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, dan kelelahan yang tak terduga”, terang Dokter Sidhi.

Lalu apa saja faktor yang bisa menyebabkan serangan jantung?

Sebagian orang beranggapan menilai, olahraga secara berlebihan dapat berakibat serangan jantung. Namun menurut dokter yang menempuh pendidikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia ini menyebutkan bahwa faktor utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat.

Mulai dari pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, faktor stres kronis juga mendukung peningkatan tekanan darah dan membuat jantung seseorang bekerja lebih keras untuk memompa darah.

“Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat diperparah jika seseorang memiliki kondisi medis seperti diabetes, kolesterol tinggi, ataupun masalah kesehatan lainnya,” ujarnya.

Lalu bagaimana mencegah serangan jantung?

Untuk mencegah terjadinya serangan jantung setiap orang disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur, mengurangi stres, menghindari merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.

Jika seseorang mengalami serangan jantung, perawatan medis seperti penggunaan obat-obatan dan tindakan medis seperti operasi, juga dapat diperlukan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement