KOTA Padang punya beragam tempat wisata bertema keindahan alam, warisan budaya, dan sejarah. Wisata sejarah di Ibu Kota Sumatera Barat ini pantas dikunjungi dalam rangka merayakan HUT Ke-78 Republik Indonesia.
Wisata sejarah di Kota Padang menawarkan keindahan yang memukau dari masa lalu yang terus utuh dalam bentuk arsitektur, budaya, dan cerita yang mencerminkan perkembangan.
Dengan segala daya tariknya, wisata sejarah di Kota Padang mengundang Anda untuk menikmati pesona bangunan tua yang masih berdiri, menyimpan kisah-kisah masa lalu.
BACA JUGA:
Berikut 7 destinasi wisata sejarah yang tak kalah menarik dan wajib dikunjungi ketika liburan di Padang.
1. Padangsche Spaarbank
Padangsche Spaarbank dikenal juga sebagai Bank Tabungan didirikan pada tahun 1908 yang beroperasi pada masa kolonial Belanda.
Bangunan ini berada di Jl. Batang Arau No.33, Kawasan Kota Tua Padang. Bangunan ini berlantai 2 dengan arsitektur Neo-klasik dan telah menjadi bangunan cagar budaya nasional.
Padangsche Spaarbank di Padang (IG @westsumatra_ssci)
Pameran di dalam bangunan mangajak Anda untuk menjelajahi ekonomi dan keuangan kota pada masa lalu. Anda akan menemukan artefak-artefak bersejarah, informasi tentang perbankan, dan gambaran tentang bagaimana Padangsche berperan membentuk pertumbuhan ekonomi dan keuangan komunitas.
BACA JUGA:
Berkunjung ke Gedung Padangsche Spaarbank dapat menjadi sarana untuk belajar sejarah perkembangan kota bagi generasi muda, terlebih Padang merupakan kota pelabuhan terpenting dan terbesar di pantai barat Sumatera.
2. Masjid Muhammadan
Masjid Muhammadan dibangun oleh ulama dari Gujarat, India pada tahun 1843 yang merupakan masjid tertua di kota Padang dan ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Indonesia.
Masjid Muhammadan di Padang (IG @infopadang_)
Awalnya masjid ini terbuat dari kapur, pasir dan gula, kemudian sejak awal abad ke-20 masjid ini direnovasi dengan menggunakan semen dan tanpa mengubah bentuk aslinya.
BACA JUGA:
Masjid ini memiliki cerita tersendiri bagi masyarakat muslim keturunan India di kota Padang. Selain menyimpan sejarah dan tempat ibadah, masjid ini juga sebagai lokasi berlangsungnya tradisi langka di Indonesia yaitu Upacara Serak Gulo dan Arak Cendana.
Berkunjung ke Masjid Muhammadan, Anda akan merasakan nuansa sejarah dan budaya islam yang hidup dalam komunitas padang.
3. Museum Bank Indonesia Padang (De Javasche Bank)
Museum Bank Indonesia berlokasi di Jl.Batang Arau No.60, Belok Nipah, Padang Barat, Kota Padang.
Gedung Bank Indonesia Padang dulunya bernama De Javasche Bank Padang yang merupakan perbankan pertama dan tertua di Minangkabau yang telah ada sejak 1864.
De Javasche Bank di Padang (Okezone.com/Rus Akbar)
Arsitektur Museum Bank Indonesia Padang menciptakan perpaduan harmonis antara gaya kolonial Eropa dan unsur-unsur lokal yang khas. Perpaduan ini menciptakan atmosfer yang ideal untuk merasakan koneksi dengan sejarah perbankan dan ekonomi di Padang.
Bangunan De Javasche Padang ini termasuk cagar budaya nasional yang keberadaannya menjadi saksi sejarah perkembangan perekonomian di Minangkabau. Saat ini menjadi salah satu spot fotografi menarik di Kota Tua Padang.
Telusuri jejak keuangan Indonesia di museum ini. Pameran interaktif dan koleksi bersejarah akan mengungkap cerita tentang ekonomi dan perbankan.
4. Museum Adityawarman
Museum Aditiyawarman diresmikan pada 16 Maret 1977 dan dijuluki Taman Mini ala Sumatera Barat.
Museum Adityawarman mengajak Anda untuk menjelajahi warisan budaya yang bersejarah dengan koleksi artefak sejarah, seni, dan budaya daerah.
Museum Adityawarman (Dok Okezone.com)
Artefak-artefak yang dipamerkan, mulai dari alat-alat prasejarah hingga benda-benda zaman kolonial, memberikan wawasan mendalam tentang evolusi budaya, peradaban, dan kehidupan masyarakat setempat.
Untuk menikmati keindahan budaya di Museum Adityawarman, pengunjung dikenakan tiket Rp5.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.
5. Kerajaan Pagaruyung
Istana Pagaruyung di Tanah Datar, Sumbar bentuk bangunannya berupa Rumah Gadang, rumah tradisional Minangkabau. Ini merupakan replika istana Kerajaan Pagaruyung, salah satu kerajaan terpenting di pulau Sumatera.
Kerajaan Pagaruyung adalah pusat kebudayaan, politik, dan ekonomi di Minangkabau. Kerajaan Pagaruyung menarik dengan sistem matrinilealnya yang unik. Perempuan memegang peranan penting dalam pewarisan tanah dan kebijakan keluarga.
Istana Pagaruyung
Istana Pagaruyung memiliki arsitektur yang unik yang megah dan rumit. Bangunan ini memiliki atap-atap yang melengkung ke atas, mirip tanduk kerbau.
Untuk memasuki tempat ini, pengunjung dikenakan biaya Rp7.500 untuk anak-anak, Rp15.000 untuk Dewasa
6. Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting merupakan masjid peninggalan abad ke-19 dan merupakan masjid tertua di kota Padang yang terletak di Kampung Ganting, Kecamaatan Padang Timur.
Masjid Raya Ganting memiliki arsitektur yang megah dikenal dengan kubah-kubahnya yang indah dan desain yang khas. Kubah yang megah dan menara yang anggun menciptakan siluet yang menakjubkan, mencerminkan keindahan arsitektur islam yang otentik.
Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting sering menjadi tempat ibadah serta pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat setempat dan mampu menampung hingga 2.000 jamaah.
Bangunan Masjid Raya Ganting terpelihara dengan baik walaupun sempat mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada tahun 2005 dan 2009. Masjid ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Indonesia dan menjadi daya tarik wisata di kota Padang.
Suasana yang tenang dan religius membawa Anda dalam perjalanan spritual, menghubungkan Anda dengan sejarah dan tradisi agama yang kaya.
7. Klenteng See Hin Kiong
Klenteng See Hin Kiong berlokasi di Jl. Klenteng No.312, Kelurahan Kampun Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
Klenteng yang didirikan pada Tahun 1841 ini merupakan Klenteng pertama dan tertua di kota Padang dan pernah mengalami kebakaran pada tahun 1861.
Ketika Anda melangkah masuk ke dalam gerbang Klenteng, Anda akan disambut oleh keindahan arsitektur yang memukau dan detail-detail artistik yang mencolok. Ornamen-ornamen Tionghoa yang indah dan warna-warna cerah menciptakan atmosfer yang penuh kehangatan dan keceriaan.
Klenteng See Hin Kiong menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang komunitas Tionghoa di wilayah ini dan menceritakan kisah perpaduan budaya yang mengagumkan.
(Salman Mardira)