Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPA Berpotensi Picu Gangguan Reproduksi

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2023 |22:13 WIB
BPA Berpotensi Picu Gangguan Reproduksi
Gangguan reproduksi (Foto: Boldsky)
A
A
A

KEMASAN plastik yang praktis rupanya ada dampak berbahanya, terdapat Bisphenol A (BPA), zat yang kerap digunakan dalam pembuatan kemasan plastik makanan dan minuman. BPA sejak lama menjadi sorotan dunia kesehatan karena dampak buruknya yang bisa menganggu kesuburan dan dapat menimbulkan gangguan seksual dan reproduksi.

Gangguan itu macam-macam bentuknya, bisa berupa Infertilitas (mandul), tergerusnya jumlah dan kualitas sperma, terganggunya libido, dan kesulitan mengalami ejakulasi.

 gangguan reproduksi

Kemasan plastik mengandung BPA juga ditengarai bisa mengganggu pertumbuhan embrio, janin, terjadinya feminisasi pada laki-laki, atau masa kanak-kanak yang sehat, karena kemampuannya masuk ke dalam plasenta dan air susu ibu (ASI).

"Para peneliti dan pakar internasional mengingatkan bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan BPA cukup banyak. Sehingga perlu keseriusan mengatasinya," kata pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU), Dr. Ir. Evi Mutia M. Kes. dalam sarasehan ‘Upaya Perlindungan Kesehatan Masyarakat Melalui Regulasi Pelabelan Bisfenol A (BPA) pada AMDK’ yang digelar USU bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan, di Medan.

Evi Mutia menjelaskan, dampak negatif BPA bisa mengganggu sistem reproduksi pada pria maupun wanita, mempengaruhi fertilitas dan berisiko terhadap kanker prostat pada pria. Hingga membuat penurunan libido, sulit ejakulasi, diabetes, gangguan ginjal, kanker payudara hingga memicu perkembangan kesehatan mental Autism Spectrum Disorder.

 BACA JUGA:

"Begitu bahayanya BPA, sehingga sudah seharusnya mendapat perhatian besar dari semua pihak, khususnya produsen AMDK yang harusnya punya kesadaran dan tanggungjawab kepada konsumen," katanya.

 BACA JUGA:

Ditegaskannya, BPOM harus membuat regulasi mengatasi ancaman bahaya BPA ini, mulai dari kewajiban mencantumkan informasi pada kemasan, sampai pada pengawasan yang ketat di post market.

“Produk-produk berbahan dasar plastik jika terkena panas atau dicuci berulang kali bisa memicu luruhnya zat kimia berbahaya yang akan mencemari makanan atau minuman anak-anak kita,” kata dr. Daulika Yusna, SpA yang juga dikenal sebagai Dokter Spesialis Anak Neonatologist.

Sebagaimana diketahui, BPA adalah senyawa kimia yang digunakan dalam produksi plastik polikarbonat. Senyawa ini berfungsi sebagai pengeras plastik yang membuat kemasan makanan dan minuman menjadi lebih tahan lama dan dapat digunakan berulang kali. Namun, dibalik manfaatnya itu, BPA menjadi masalah serius karena kemampuannya meniru hormon estrogen dalam tubuh.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement