APA itu Betawi? Mengapa orang Betawi identik dengan Jakarta? Pertanyaan ini akan dijawab secara tuntas dalam artikel ini di momen HUT Ke-496 DKI Jakarta.
Betawi adalah nama suatu suku yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Mereka yang bermukim di Jakarta disebut orang Betawi.
Betawi sendiri disinyalir berasal dari bahasa Arab yang merupakan terjemahan dari Batavia. Tapi, dalam naskah-naskah Betawi yang ditulis pada abad ke-18 dan 19, cara menulis Batavia sebagai kota adalah Batafiya.
"Cara menulis Betawi sebagai suku adalah Batawi. Diduga, nama itu diganti oleh Belanda menjadi Batavia dan nama Betawi eksis kemudian," begitu keterangan yang tertulis di laman Kampung Budaya Betawi, dikutip MNC Portal, Kamis (22/6/2023).
(Foto: Instagram/@betawionline.review)
Bicara soal orang Betawi, sebelum dinamakan orang Betawi, mereka ini sempat disebut dengan istilah 'proto Melayu Betawi'. Disebut proto karena manusia ini belum diketahui namanya.
"Manusia proto sudah tinggal di Jakarta sejak paling tidak abad ke-5 sebelum Masehi," ungkap laporan itu.
(Foto: Instagram/@ondelondel_mustikaairpancur)
Kehidupan manusia proto di Jakarta tersebar di beberapa titik. Syair Bujangga Manik (ditulis paruh abad ke-15) menuliskan nama-nama tempat di Jakarta yang dipercayai dulu ada penghuninya.
Adalah Jakarta Kota, Labuan (Pelabuhan Kelapa), Pabeyan (sekitar Museum Bahari), Mandi Rancan (Jalan Kakap dan sekitarnya), dan Ancol Temyang (kemungkinan daerah Rowa Malaka).
Dari syair tersebut, dipercayai bahwa tempat-tempat itu dulunya telah berpenduduk. Bahkan, Mandi Rancang diduga adalah kawasan pemukiman.
"Seperti halnya Babelan yang merupakan kawasan pesisir, maka konsentrasi penduduk asli dapat diduga pada awalnya adalah kawasan pemukiman," jelas laporan itu.
Bahkan, pengelana China bernama Fa Hsien (414 M) mencatat adanya pemukiman di sekitar Ancol dan banyaknya penduduk hidup di sana dengan mencari ikan.
Dari mana datangnya orang Betawi?
Laman Jalur Rempah yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat bahwa suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar-etnis dan bangsa di masa lalu.
Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan Belanda ke Batavia.
"Suku ini terhitung sebagai pendatang, karena kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta seperti Sunda, Melayu, Jawa, Bugis, dan Ambon. Dari yang lokal hingga bangsa Arab dan Tiongkok," ungkap laporan tersebut.
(Foto: Instagram/@ondelondel_mustikaairpancur)
Karena hidup dari percampuran banyak etnis dan bangsa, karakter budaya dan sosial dari orang Betawi banyak ter-influence dari banyak negara.
Ada pengaruh asing seperti Portugis, Arab, Melayu, dan Tiongkok pada musik, atau pengaruh Sunda, Jawa, dan Tiongkok pada tarian khas Betawi. Sungguh kaya sekali suku ini.
(Foto: Instagram/@pesonaindonesia_dancegroup)
Bahkan, bahasa yang dipakai orang Betawi dipercaya sebagai percampuran banyak suku dan bangsa. Dialek Betawi terkesan campur-campur dan itu bukan tanpa sebab.
"Itu karena perpaduan banyak budaya dan bahasa di masa lalu. Banyak kosakata yang berasal dari bahasa Melayu, Bali, Tiongkok, Arab, dan lain-lain," papar laman Rimba Kita.
"Bahasa ini kemudian dinamakan bahasa Betawi yang merupakan bahasa Indonesia dengan dialek Betawi," sambung laman tersebut.
Karakter orang Betawi
Bukan lagi jadi rahasia bahwa orang Betawi suka belajar agama. Ini tercipta karena kultur yang begitu kuat di antara mereka bahwa belajar agama itu jadi salah satu hal penting dalam berkehidupan.
Agama Islam menjadi agama yang paling banyak dianut orang Betawi. Nilai agama menjadi dasar utama yang dipegang teguh, makanya gak heran banyak anak kecil di suku Betawi yang gemar belajar agama.
"Ajaran agama selalu diajarkan kepada anak-anak mereka," keterangan laman Rimba Kita.
(Foto: Instagram/@repeat.kultur)
Orang Betawi dikenal juga sangat 'open' terhadap hal baru. Mereka dinilai cukup bisa menghargai pluralisme, buktinya, orang Betawi menjaga hubungan baik dengan pendatang dan ini sudah terjadi sejak berabad-abad lalu.
Konsep orang Betawi ngandelin harta warisan bukan lagi sesuatu yang tepat sekarang ini. Sebab, sudah banyak contoh seperti Benyamin Sueb, Muhammad Husni Thamrin, atau Fauzi Bowo bisa sukses berkat usahanya sendiri. Tentu dengan dukungan dan doa keluarga.
So, itu dia informasi seputar apa itu Betawi dan kenapa suku ini sangat identik dengan Jakarta.
(Helmi Ade Saputra)