Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dieng Culture Festival 2023 Resmi Ditiadakan, Ternyata Ini Penyebabnya

Antara , Jurnalis-Kamis, 22 Juni 2023 |00:03 WIB
Dieng Culture Festival 2023 Resmi Ditiadakan, Ternyata Ini Penyebabnya
Anak berambut gimbal Dieng (Foto: Instagram/@festival_dieng)
A
A
A

DINAS Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah memastikan pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) 2023 yang sedianya dilaksanakan pada 25-27 Agustus ditiadakan dan akan kembali hadir pada tahun 2024.

"Dalam rapat kemarin memang dinamis, namun akhirnya sudah ada keputusan bahwa DCF 2023 ditiadakan dengan berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan penataan Dieng," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kebudayaan Dinparbud Kabupaten Banjarnegara, Yelly Harmoko mengutip ANTARA.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Faozi selaku pelaksana di lapangan, kata Yelly, menerima jika DCF 2023 tidak dilaksanakan dan dijadikan sebagai persiapan agar DCF 2024 bisa lebih maksimal.

Di sisi lain, Pemerintah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, mengharapkan DCF 2023 tetap bisa dilaksanakan berbarengan dengan kegiatan penataan Dieng yang merupakan proyek strategis nasional dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Infografis Negeri di Atas Awan

"Tetapi dengan melihat kondisi dan perkiraan dari Bidang Destinasi Dinparbud, pekerjaan penataan sudah dimulai pada bulan Agustus di tiga titik, yakni Kompleks Candi Arjuna, Aswatama, dan Kawah Sikidang, termasuk perbaikan jalan dari Aswatama ke Sikidang yang dikerjakan oleh Dinas PUPR Kabupaten Banjarnegara," jelasnya.

Dan, tiga titik penataan tersebut merupakan titik sentral pelaksanaan DCF, yakni pencukuran atau ruwatan anak berambut gimbal di Kompleks Candi Arjuna.

Selanjutnya, acara pendukung DCF berupa Jazz di Atas Awan digelar di Lapangan Pandawa yang aksesnya melalui ruas jalan dari Aswatama menuju Kawah Sikidang.

"Jadi, kalau dipaksakan digelar sangat tidak memungkinkan," tegasnya.

Yelly menambahkan, pihaknya juga sudah mengomunikasikan hal tersebut ke Kepolisian Resor Banjarnegara selaku pihak yang mengeluarkan izin keramaian

Dari hasil komunikasi tersebut, pihaknya mendapat masukan dari Polres Banjarnegara bahwa penataan Dieng merupakan proyek strategis nasional yang didasarkan oleh peraturan presiden, sehingga benar-benar harus diutamakan.

"Alasannya, karena DCF menghadirkan orang sampai ribuan ke Dieng, nanti akan mengganggu proyek. Di satu sisi, wisatawan yang datang ke Dieng juga akan terganggu, niatnya mau ikut DCF tetapi akses jalannya susah, terus kondisi yang tahap pembangunan, sehingga Kepolisian menyarankan ditiadakan dulu," ujar dia.

Infografis Tradisi Sumba Barat

Meski begitu, Alif mengatakan hal itu bukan berarti Polres Banjarnegara melarang karena jika Disparbud dan Pokdarwis tetap akan menggelar DCF 2023 dipersilakan mengajukan izin tetapi harus ada yang bertanggung jawab penuh apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Atas dasar masukan dan pertimbangan tersebut, pihaknya menyampaikan ke pimpinan dan akhirnya diputuskan jika alangkah lebih baik pergelaran DCF 2023 ditiadakan sambil menunggu selesainya penataan Dieng.

"Selama penataan Dieng, Disparbud bersama Pokdarwis Dieng Pandawa melakukan persiapan untuk DCF tahun depan agar lebih maksimal, baik dari penyelenggaraan maupun sarana-prasarana yang ada di Dieng," tuturnya.

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement