HARI Raya Idul Adha di Indonesia sering disebut sebagai Lebaran Haji. Ada alasan yang sangat kuat dan masuk akal yang melatarbelakangi sebutan tersebut.
Hari Raya Idul Adha diperingati tiap 10 Dzulhijah tahun Hijriah. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan bahwa 10 Dzulhijah 1444 Hijriah jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.
Ihwal Idul Adha disebut Lebaran Haji karena Hari Raya Idul Adha sangat identik dengan ibadah haji.
BACA JUGA:
Perayaan Idul Adha memang bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Makkah. Jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Makkah, Arab Saudi menunaikan rukun Islam kelima.
Sehari sebelum Idul Adha atau 9 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Arafah. Saat itu, jutaan jutaan Muslim berkumpul di Padang Arafah Makkah untuk wukuf, puncak ibadah haji.
Mereka berada di Arafah hingga matahari terbenam dan menyibukkan diri dengan berzikir, berdoa, mengisi majelis taklim, dan lainnya.
BACA JUGA:
Sementara umat Islam yang tidak melaksanakan haji, pada hari Arafah disunnahkan berpuasa.
Setelah matahari terbenam, jamaah haji meninggalkan Padang Arafah menuju Muzdalifah dan bermalam di kawasan Mina. Keesokan harinya pada 10 Dzulhijjah atau Idul Adha, jamaah haji melanjutkan ritual melempar jumrah atau jamarah.
Kemudian melanjutkan dengan tawaf wajib haji di Masjidil Haram. Jamaah haji juga berkurban atau menyembelih hewan seperti kambing, domba, unta, atau sapi.
Setelah menyelesaikan semua rukun haji, jamaah akan mencukur rambut atau memotong sebagiannya sebagai syarat lepas dari masa ihram.

Jadi, begitu lah alasan kenapa Hari Raya Idul Adha disebut sebagai Lebaran Haji. Selain itu, Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban karena pada momentum tersebut, umat Islam dianjurkan menyembelih hewan kurban lalu membagikan dagingnya.
(Salman Mardira)