Viral Perusahaan IT Mengunci Karyawan di Kantor, Bikin Netizen Murka!
SATU perusahaan IT India baru-baru viral di jagat maya dan memicu kehebohan, karena sukses memicu kemarahan para netizen.
Perusahaan IT bernama Coding Ninjas tersebut ramai jadi pemberitaan, setelah dilaporkan bahwa salah satu manajernya memerintahkan agar pintu keluar gedung kantor digembok. Tujuannya, untuk mencegah karyawan keluar gedung, pulang tanpa izinnya, dilansir dari Oddity Central, Rabu (7/6/2023).
Dalam video yang beredar viral di Twitter, terlihat ada seorang petugas keamanan yang menggunakan rantai berat dan gembok besar untuk menutup pintu keluar gedung perkantoran yang berlokasi di Gurugram, India tersebut.
Sang petugas keamanan mengklaim dia hanya menjalankan tugas arahan dari Tuan Anurag, yang kemudian diketahui bekerja sebagai manajer perusahaan tersebut. Disebutkan lebih lanjut, sang satpam ditugaskan untuk mengunci pintu keluar guna memastikan tidak ada seorang karyawan pun yang bisa keluar dari gedung kantor itu tanpa izin tertulis dari Tuan Anurag.
Kondisi ini pun memicu kemarahan netizen dan mencuatnya isu eksploitasi karyawan dan lingkungan kerja yang merendahkan. Tak lama usai viral, lewat akun Twitter resminya, pihak perusahaan mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan situasi itu hanyalah kesalahan yang tak disengaja.
“Ini adalah penyimpangan di Coding Ninjas dan bertentangan dengan nilai dan budaya kami sebagai perusahaan. Kami ingin meyakinkan masyarakat, bahwa tindakan ini tidak disengaja. Kami menyesali adanya ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh insiden ini,” bunyi pernyataan juru bicara Coding Ninjas.
Dalam pernyataannya, perusahaan tersebut juga mengungkap, karyawan yang bersangkutan dengan insiden itu sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Namun para netizen tampaknya tak langsung percaya, disebutkan lebih lanjut, sebagian orang menilai perusahaan hanya mencoba menyembunyikan kejadian yang sebenarnya, dan mengeluarkan permintaan maaf serta klarifikasi karena viral di jagat maya.
“Bayangkan kalau tiba-tiba ada kebakaran, gimana caranya sih perusahaan dengan level empati seperti itu kok bisa berjalan,” amuk salah seorang netizen di Twitter.
(Rizky Pradita Ananda)
