4. Kanker usus
Pada Januari 2016, Turner didiagnosis menderita kanker usus. Sebelum didiagnosis, ia sempat mengalami diare kronis selama berbulan-bulan.
Pada diagnosis tahap awal tersebut, Turner juga menderita karsinoma dan beberapa polip ganas. Namun, tidak dijelaskan secara pasti apakah kanker tersebut bisa dihilangkan.
Sebulan kemudian, dia menjalani operasi untuk mengangkat bagian ususnya yang terkena kanker. Awalnya sang dokter mengira langkah tersebut bisa menyembuhkannya. Namun, hal itu ternyata berdampak terhadap penundaan transplantasi ginjal Turner selama satu tahun.
5. Vertigo
Tak lama setelah menderita stroke dan mengetahui bahwa dia mengalami gagal ginjal, Turner mulai merasa pusing, sesak napas, sakit perut.
"Sensasi itu benar-benar menjatuhkan saya,” tulisnya dalam memoarnya.
Turner mengalami vertigo, yakni gangguan keseimbangan ekstrim yang menurutnya mengerikan dan menakutkan. Dia menambahkan bahwa dia tidak bisa berdiri, berjalan atau fokus.
“Tubuh saya berputar di luar kendali,” ungkap Turner.
6. Gangguan kesehatan mental
Turner menulis dalam memoarnya bahwa dia memiliki pikiran untuk bunuh diri selama menjadi istri Ike Turner. Dia kemudian mencoba bunuh diri, sebelum akhirnya bisa keluar dari hubungan toxicnya dengan Ike Turner pada tahun 1978.
“Saya memilih kematian, dan saya memilihnya dengan jujur. Saya tidak bahagia ketika bangun. Tetapi saya tidak pernah mencobanya lagi karena saya membuat kesadaran penting, yang mengubah jalan hidup saya,” tulisnya dalam memoarnya.
“Saya keluar dari kegelapan percaya bahwa saya ditakdirkan untuk bertahan hidup. Saya ada di sini karena suatu alasan,” lanjutnya.
Dalam film dokumenternya yang berjudul ‘Tina’, Turner juga mengisahkan perjuangannya selama menderita PTSD.
"Saya memiliki kehidupan yang penuh kekerasan, tidak ada cara lain untuk menceritakan kisah itu. Itu kenyataan. Itu adalah kebenaran. Itulah yang Anda miliki, jadi Anda harus menerimanya,” ungkapnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)