Sementara itu Pengamat mengatakan, bahwa hal itu menjadi masalah di kalangan perempuan migran dan pencari suaka. Krisis pun mempersulit mereka yang mencoba meninggalkan hubungan yang hubungan yang penuh kekerasan.
Dari wawancara Badan Amal Beyond The Street dengan salah satu wanita yang terjebak dalam fenomena 'Open BO' ini, terungkap beberapa dari mereka harus menambah pekerjaan berupah rendah dengan seks untuk memenuhi kebutuhan.
"Ada kekurangan dana dari pemerintah untuk mendukung kebutuhan perempuan, dan badan amal saat ini sedang memperjuangkan ini. Mengingat pendapatan mereka berkurang, tapi biaya hidup meningkat dan mereka dihadapkan pada lebih banyak permintaan untuk layanan ‘tersebut’," jelas Juru Bicara Badan Amal Beyond The Streets.
Terkait kasus tersebut, Juru HBicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan, bahwa 'Open BO' adalah tindakan ilegal yang sudah diatur dalam Undang-Undang resmi.
"Eksploitasi melalui 'Open BO' sudah ilegal di bawah Undang-Undang Pelanggaran Seksual. Pemerintah baru-baru ini meluncurkan seruan publik untuk mengakhiri tren yang sangat berbahaya ini dan melindungi para korban dengan lebih baik," bunyi pernyataan Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris.
(Rizky Pradita Ananda)