AHLI Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Ahwil Luthan menegaskan bahwa rokok punya relasi yang erat dengan narkotika. Tidak salah sebagian orang menyebut rokok saudara kembar narkotika.
"Relasi antara rokok dan narkoba tak dapat dipungkiri. Rokok adalah pintu masuk utama (penggunaan) narkoba," ungkap Ahwil dalam keterangan resmi BNN, dikutip MNC Portal.

Bahkan, terang-terangan Ahwil mengatakan bahwa rokok itu tergolong dalam narkotika jenis rendah. Itu karena rokok memiliki unsur utama nikotin yang merupakan salah satu zat psikotropika stimulan.
Meski punya kesamaan dalam hal dampak ketergantungan atau bersifat adiktif, pada dasarnya bahaya rokok dan narkotika itu berbeda, lho. Apa perbedaan dampak buruk rokok dan narkotika?
Menurut laporan ilmiah yang diterbitkan Universitas Negeri Semarang (UNS), berikut ini perbedaan efek atau bahaya dari penggunaan narkotika dan rokok:
1. Narkotika
Pada penggunaan jangka panjang, narkotika menyebabkan kerusakan di berbagai organ penting, seperti jantung, liver, lambung, alat reproduksi, ginjal, dan darah, serta sistem hormonal dan pertahanan tubuh.
Setidaknya ada 10 efek dan bahaya penggunaan narkotika pada tubuh, yaitu:
1. Pada otak, narkotika dapat mengakibatkan pendarahan di pembuluh darah otak yang pada akhirnya menyebabkan stroke.
2. Pada jantung, narkotika dapat mengakibatkan gagal jantung dan infark miokard (MCI).
3. Pada paru, zat adiktif itu bisa mengakibatkan bronkitis, asma, dan kegagalan pernapasan.
4. Pada liver, narkotika dapat mengakibatkan hepatitis dan kanker hati (cirrhosis).
5. Pada lambung akibat yang dialami dari penggunaan narkotika adalah perdarahan lambung.
6. Pada alat reproduksi, narkotika menyebabkan impotensi, keguguran, mandul, sifilis, hingga GO (gonorrhea).
7. Pada darah, narkotika menyebabkan anemia.
8. Pada ginjal, narkotika dapat mengakibatkan gagal ginjal.
9. Pada sistem hormonal narkotika juga punya dampaknya yaitu mengakibatkan gangguan menstruasi.
BACA JUGA:
10. Pada sistem pertahanan tubuh, narkotika dapat memicu penyakit HIV/AIDS.
BACA JUGA:
2. Rokok
Aktif menghisap rokok, dalam bentuk apapun, memicu banyak masalah kesehatan. Dampak negatif rokok terhadap fungsi organ tubuh manusia sebagai berikut:
1. Rokok bisa menyebabkan hipertensi, karena kandungan nikotin pada rokok. Hipertensi itu sendiri menjadi faktor risiko penyakit serius, seperti gagal jantung.
2. Rokok menyebabkan penyempitan arteri di jantung yang mana ini bisa menyebabkan serangan jantung.
3. Rokok juga menyebabkan dampak buruk di sistem saraf yang mana ini ditandai dengan masalah pada kelenjar saraf yang mengontrol kandung kemih. Nikotin pada rokok juga menyebabkan gangguan di sistem saraf pusat, yang dapat menyebabkan pusing hingga penurunan daya ingat.
4. Rokok dapat berdampak negatif pada sistem pernapasan, seperti masala bronkitis kronis hingga kanker paru-paru.
5. Rokok juga berdampak buruk pada sistem pencernaan. Risiko paling besar adalah luka ada lambung dan usus dua belas jari, sulit mencerna makanan, kanker pankreas, radang tenggorokan, hingga kanker bibir dan lidah.
6. Rokok juga bisa menyebabkan kanker ginjal, luka pada kandung kemih, hingga menghambat penyembuhan diabetes.
7. Rokok bila dihisap ibu hamil akan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti kegagalan kehamilan, gangguan pada janin, hingga mempengaruhi produksi ASI.
Demikian informasi soal perbedaan bahaya kesehatan dari narkotika dan rokok. Ini membuktikan bahwa dua zat adiktif tersebut memang tidak sehat jika dikonsumsi.
(Dyah Ratna Meta Novia)