OPOR Ayam memang sudah lazim menjadi makanan saat Hari Raya Idul Fitri. Ketika Lebaran, sajian opor ayam pun menemani di meja makan bersama dengan lauk pauk seperti sambal ati dan rendang.
Bahan dasar opor ayam, umumnya menggunakan santan atau kelapa membuat opor ayam cukup mengganggu fungsi kesehatan jika dikonsumsi berlebih. Pasalnya, dalam setiap 100 gram santan mengandung 21,3 gram lemak yang sebagian besar lemak ini (18,9 gram) jenuh.
Menurut Dietary Guidelines for American, 2015-2020 menyatakan bahwa kurang dari 10 persen kalori, dikonsumsi harus berasal dari lemak jenuh.
"Kelapa memiliki banyak hal ditawarkan di departemen nutrisi dalam daging, susu, dan minyak kelapa. Tambahkan bentuk kelapa ke dalam makanan dan dapatkan berbagai macam vitamin dan mineral akan berkontribusi pada kesehatan," keterangan tips Live Strong
Ada baiknya, jika anda mengontrol makan opor ayam, terlebih bagi penderita kolesterol. Sebab santan akan memunculkan lapisan minyak di permukaan bila dipanaskan.Semakin sering santan dipanaskan, maka jumlah lapisan minyaknya akan semakin tinggi. Sehingga kandungan kolesterol jahatnya (LDL) pun semakin banyak.
Menurut Kristi King, RDN, seorang instruktur klinis di Baylor College of Medicine dan ahli diet senior di Rumah Sakit Anak Texas bahwa mengonsumsi daging ayam lebih baik tanpa kulitnya. "Ingat bahwa menghilangkan kulit akan membantu mengurangi kandungan lemak secara keseluruhan,” kata King dilansir dari Everyday Health
Sekadar informasi, sebuah studi terbaru di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa daging putih seperti ayam atau unggas lainnya, dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah, sama seperti daging merah.
(Martin Bagya Kertiyasa)