Taman Batu Lawang hampir tidak pernah sepi, selalu saja ada wisatawan yang mampir, baik untuk foto atau hanya sekadar mencari makanan pada hari-hari biasa. Namun, jumlah pengunjung yang datang mulai berkurang ketika memasuki bulan puasa. Kunjungan meningkat kembali begitu memasuki Hari Lebaran.
Selain musim liburan, pada akhir pekan juga ramai karena banyak wisatawan yang berkunjung, mulai dari Indramayu, sekitar Cirebon, dan juga banyak dari luar kota.
Hilangkan penat
Fasilitas kantin memang cenderung sepi bila memasuki bulan Ramadhan, tapi rata-rata wisatawan yang datang sangat puas dengan keindahan alamnya. Biasanya, wisatawan yang datang akan menghabiskan waktunya ke tempat lain terlebih dulu, seperti Telaga Nilem atau berkeliling di daerah Kuningan, baru menjadikan Taman Batu Lawang sebagai objek wisata terakhir.
Pengelola objek itu mengkalim rata-rata wisatawan yang datang mengaku sangat puas. Karena ada beberapa kabupaten yang berdekatan, seperti Cirebon dan Kuningan, biasanya mereka pergi ke Kuningan dulu baru ke Taman Batu Lawang.

Darma, seorang pemudik asal Jakarta, membenarkan kalau Taman Batu Lawang sangat bisa melepas penat dari pekerjaan yang menumpuk di Ibu Kota Jakarta. Hawa sejuk yang menyelimuti tempat itu mampu membuat tubuh rileks dan mata yang dimanjakan dengan keindahan alamnya.
“Aku naik dari ujung ke ujung, benar sih di bagian ke arah puncak ada (dua batu) kayak pintu gitu. Sebenarnya seru ya kalau buat jalan. Foto yang diambil juga jadi bagus,” kata Darma kepada ANTARA.
Berbeda dengan Darma yang datang untuk melepas penat, John Santosa, seorang pengunjung asal Jakarta, justru memilih objek itu untuk mencari titik foto terbaik bersama ketiga temannya yang gemar mencari rekomendasi wisata Indonesia.