Mengapa Setelah Pijat Tidak Boleh Langsung Mandi? Ternyata Bikin Nyeri Otot
ALASAN mengapa setelah pijat tidak boleh langsung mandi bisa saja memberikan dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Pijat tak hanya untuk relaksasi namun juga perawatan yang populer untuk banyak kondisi dan cedera.
Terapi satu ini umumnya digunakan dalam kombinasi dengan terapi lain, seperti terapi fisik atau perawatan chiropractic. Ada banyak jenis pijat, masing-masing dengan manfaat kesehatannya sendiri.
Umumnya terapi satu ini memanfaatkan beberapa bahan media pijat. Mulai dari hand and body, minyak urut hingga minyak esensial dan minyak aromaterapi.
Setelah sesi pijat, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan untuk memaksimalkan manfaat perawatan pijat, contohnya tidak boleh mandi. Sayangnya tak banyak orang yang tahu tentang hal ini.
-Mengapa Setelah Pijat Tidak Boleh Langsung Mandi?
Melansir dari Grand Prairie Physiotherapy, setelah sesi pijat usai tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Dengan mandi atau berendam terutama menggunakan air panas justru akan membuat prosesnya menjadi lebih lama.
Suhu air dapat menyebabkan otot menjadi tegang, yang dapat meniadakan manfaat terapi pijat. Panas juga dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Peradangan juga bisa terjadi jika sudah merasa pegal setelah dipijat.
Agar hal tersebut tak terjadi, alangkah baiknya untuk menunggu setidaknya 1 hingga 2 jam sebelum mandi atau berendam menambahkan garam epsom. Garam epsom dapat ditambahkan ke bak mandi untuk membantu mengatasi nyeri otot dan peradangan.
Sembari menunggu, Anda bisa istirahat yang cukup dan meluangkan waktu untuk relaksasi. Ini bisa dilakukan dengan kegiatan seperti membaca, tidur, atau menghabiskan waktu di alam. Dengan begitu akan membantu tubuh Anda pulih dari pijatan dan mengurangi tingkat stres.
Itulah alasan mengapa setelah pijat tidak boleh langsung mandi yang wajib diketahui bagi orang yang suka melakukan kegiatan satu ini. Semoga bermanfaat!
(RIN)
(Rani Hardjanti)
