"Kadang-kadang dunia usaha dan industri membutuhkan sesuatu yang berbeda, sementara dari sekolah menyediakan sesuatu yang berbeda. Jadi tidak sejalan sinerginya," terangnya.
"Kemudian mutu dan Kualitas dari sekolah sendiri," tambahnya.
Oleh karena itu, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi, sehingga nantinya siswa dan siswi lulusan tersebut mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Oleh karena itu ia berharap, bahwa kedepannya siswa dan siswi SMK bisa dipersiapkan lebih matang lagi. Agar tidak ada lagi penambahan pengangguran di Indonesia dan masyarakat bisa lebih sejahtera.
(Martin Bagya Kertiyasa)