Ramainya pengobatan tradisional ala Ida Dayak yang tengah viral, tak hanya menarik banyak perhatian masyarakat yang penasaran, tapi juga dari pihak profesional medis, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merespons fenomena Ida Dayak yang kini jadi sorotan masyarakat. Dikatakan Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT(K), Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), bahwasanya praktik pengobatan alternatif tulang, termasuk seperti yang dilakoni sosok Ida Dayak, sejatinya butuh untuk dipantau keefektivitasannya.
"Bagaimana terapinya (Ida Dayak), saya enggak komentar soal itu,” kata Prof Ferdiansyah.
“Tapi, apapun yang dikerjakan dalam praktik pengobatan alternatif, itu harus ada monitoring dan evaluasi efektivitasnya,” tegasnya, dalam acara webinar kesehatan, Rabu (5/4/2023).
Praktik pengobatan seperti apa yang dilakukan oleh Ida Dayak, sebetulnya disebut Prof. Ferdiansyah bukanlah barang baru di Indonesia.
Ia menegaskan, yang utama dari fenomena seperti ini adalah bukti bahwa pengobatan tersebut memang benar bisa menyembuhkan pasien.
“Terpenting adalah proses disaintifikasi, artinya perlu diilmiahkan. Kami perlu bukti, benar enggak (pengobatannya) bisa menyembuhkan. Mari buktikan sama-sama, benar sembuh atau enggak," jelas Prof. Ferdiansyah lagi.
Oleh karena itu, Prof. Ferdiansyah menilai bisa akan menjadi lebih bermanfaat jika dicari alasan ilmiah dari pengobatan tersebut. Inilah kenapa dibutuhkan bukti ilmiah soal terapi tradisional. Menurutnya, dengan dilmiahkan maka semua pihak bisa mendapat manfaat.
“Baik itu masyarakat, dengan menjamin keamanan pengobatan, atau negara yang punya temuan baru di bidang kesehatan lewat pembuktian ilmiah. Pada akhirnya, yang terpenting itu kami bisa melindungi masyarakat dari efek merugikan," pungkas Prof Ferdiansyah.
(Rizky Pradita Ananda)