Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cara Gendong Bayi yang Benar dan Aman, Orangtua Muda Wajib Baca!

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Rabu, 29 Maret 2023 |17:29 WIB
Cara Gendong Bayi yang Benar dan Aman, Orangtua Muda Wajib Baca!
Cara gendong bayi yang benar dan aman (Foto: Parenst)
A
A
A

GENDONG bayi adalah hal yang mungkin dianggap mengerikan oleh orangtua muda. Cara menggendong yang salah dikhawatirkan akan berdampak pada tubuh dan kesehatan bayinya.

Maka dari itu, mengetahui panduan cara gendong bayi yang benar akan sangat berguna. So, seperti apa panduan gedong bayi yang benar?

Cara gendong yang benar

Cara Gendong Bayi

Menurut Konsultan Menggendong Bayi dari Trainee School of Babywearing UK, dr Astrid Pramarini, posisi menggendong agar bayi tetap merasa aman dan nyaman itu ada tekniknya.

Dari laporan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, ada 5 aturan ketika menggendong yang sering disingkat menjadi TICKS, yaitu:

1. Tight

Pastikan gendongan terikat erat, sehingga badan bayi menempel seperti dipeluk.

2. In view at all times

Pastikan wajah bayi selalu terlihat agar penggendong dapat dengan mudah melihat wajah bayinya.

3. Close enough to kiss

Usahakan posisikan kepala si bayi terkangkau untuk dicium, jadi posisi tubuh si bayi atau anak jangan terlalu rendah.

4. Keep chin of the chest

Pastikan juga dagu bayi tidak menempel ke dadanya agar saluran napas tidak terganggu.

5. Supported back

Gunakan gendongan yang mampu menyangga punggung bayi sampai leher dengan sempurna.

Kapan bayi boleh mulai digendong?

Menjadi perhatian berikutnya adalah kapan waktu yang tepat bayi mulai digendong. Soal itu, Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Pediatrik Tropik dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K) punya jawabannya.

"Bayi berusia 0-3 bulan sudah bisa mulai digendong," jawabnya, dalam keterangan i-Angel Hipseat Carrier yang diterima MNC Portal, Rabu (29/3/2023).

Ada hal penting sebelum menggendong bayi di usia 0-3 bulan, lanjut dr Mulya Rahma, yakni gendongan yang dipakai harus mampu menopang kepala, punggung, dan kaki bayi, khususnya daerah leher dan belakang harus disanggah, karena bayi belum bisa menegakkan kepalanya sendiri.

Waktu menggendongnya juga harus diperhatikan. Dokter Mulya Rahma menyarankan untuk bayi digendong itu saat mau menidurkan, menenangkan saat nangis, atau hendak menyusui.

"Bayi juga boleh digendong jika sedang ingin melakukan bonding. Menggendong bayi dengan posisi aman dan nyaman bagi orangtua dan bayi akan membuat bonding lebih berkualitas," tambahnya.

Pilih gendongan yang berkualitas

Agar aktivitas menggendong lebih berkualitas, maka penentuan gendongan penting untuk diketahui. Ya, gak semua gendongan ternyata menjamin keamanan dan kenyamanan baik untuk si bayi maupun orangtua yang menggendong.

Laporan i-Angel menerangkan ada 2 poin penting memilih gendongan berkualitas, antara lain:

Cara Gendong Bayi

1. Terjamin aman

Akan lebih bijak jika orangtua memilih gendongan yang punya sertifikasi keamanan dan kualitas yang sudah teruji. Ini penting agar kesehatan bayi dan orangtuanya terjamin.

2. Punya 'support' yang baik

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa gendongan yang baik itu mampu menyangga punggung sampai leher si bayi.

"Gendongan yang paling baik itu carrier baby yang ada sanggahan, sehingga posisinya stabil," jelas dr Mulya Rahma.

Selain ada penyangga, usahakan juga pilih gendongan yang ada belt pinggang yang lebar dan strap pundak tebal dan empuk. Support seperti ini membantu mendistribusikan berat badan bayi secara menyeluruh, jadi tidak bikin penggendong alami pegal-pegal atau encok karena menggendong bayi.

So, itu dia panduan lengkap cara gendong bayi yang benar. Latihan pelan-pelan dan kalau bisa dipandu oleh ahlinya jika Anda sebagai orangtua baru banget mau mulai menggendong anak, ya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement