KOTA Cimahi merupakan kota otonom yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota tersebut merupakan bagian dari kawasan Bandung Raya, dan secara geografis kota tersebut terletak di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Nama Cimahi sendiri tentunya sudah familiar di kalangan masyarakat Jawa Barat, bahkan bagi masyarakat di Wilayah Jabodetabek. Namun, tahukah kamu mengapa kota tersebut dinamakan Cimahi?
Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, asal muasal penamaan Kota Cimahi memang belum diketahui secara pasti. Tapi, Cimahi berasal dari kata Cai yang berarti air, dan kata mahi yang berarti cukup.

Dengan begitu, Cimahi bisa diartikan sebagai air yang cukup. Kemungkinan, pemakaian kata Cimahi menjadi nama kota, diambil dari sebuah sungai yang mengalir di wilayah tersebut, di mana airnya mencukup untuk sumber kehidupan masyarakat setempat.
Seperti halnya air yang digunakan untuk minum, mandi, hingga mencuci pakaian serta peralatan rumah tangga. Tidak hanya itu, air juga berguna bagi warga untuk menyiram tanaman mereka di kebun dan sebagai pengairan sawah. Tapi, walaupun sumber air itu sudah tidak lagi ada, Cimahi tetap melekat pada kota ini.
Sebagai informasi, Cimahi mulai dikenal di tahun 1811, di mana Gubernur Hindia Belanda, Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan (IoJi) di Alun-alun Cimahi saat ini.
Kemudian, tahun 1874-1893 dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur, dan pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Selanjutnya, tahun 1886 dimulai pembangunan pusat pendidikan militer serta fasilitas lainnya.
Setelah itu, pada tahun 1935 Cimahi menjadi kecamatan. Dan Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedaan, yang meliputi 4 kecamatan, yakni Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat.
Selanjutnya, di tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratif, dan diresmikan pada tanggal 29 Januari 1976.
Cimahi sendiri merupakan Kota Administratif pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia. Setelah itu, tahun 2001 statusnya ditingkatkan menjadi kota otonom.
(Rizka Diputra)