Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Video Jerome Polin dan 2 Mahasiswa Koas, Dekan FKUI Angkat Bicara

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Senin, 27 Februari 2023 |08:57 WIB
Viral Video Jerome Polin dan 2 Mahasiswa Koas, Dekan FKUI Angkat Bicara
Viral video Jerome Polin dan 2 mahasiswa koas. (foto: Tangkap layar medsos)
A
A
A

JEROME Polin lagi-lagi berulah di media sosial. Bukan soal kultur Jepang yang biasa dibuat, tapi kali ini video joget bersama 2 mahasiswa koas.

Ya, video Jerome Polin dan dua sahabatnya, Ugiadam Farhan Firmansyah dan Ekida Rehan Firmansyah, yang merupakan dua mahasiswa koas dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menuai hujatan netizen karena dianggap tidak etis dan tidak sensitif.

Di video joget tersebut, tertulis kalimat 'Mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin'. Adanya kalimat itu di video TikTok dinilai sangat tidak pantas dan menyepelekan.

 Jerome polin

"Kalimat di video itu biasanya kami sampaikan kepada keluarga saat pasien sudah mendekati akhir hayat dan semua upaya untuk coba menolong pasien sudah dikerahkan," tulis dr Andi Khomeini Takdir, salah seorang dokter influencer di Twitter, dikutip MNC Portal, Senin (27/2/2023).

 BACA JUGA:Viral Jerome Polin Kena Sentil Para Dokter karena Konten TikTok

Menurutnya perkataan itu kurang pas untuk dibuat bercanda.

"Rasanya kurang pas atau kurang pantas dibawa ke konteks lain. Apalagi pakai joget-joget. Mohon untuk lebih peka dan hati-hati," tambah dr Andi.

Di sisi lain, Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam yang di-tag oleh sebagian besar netizen perihal kasus ini pun angkat suara. Lewat cuitan resmi di Twitter, Prof Ari merespons kejadian tersebut.

"Ya, kami sedang mempelajari kasusnya. Ada SK Dekan tentang Tata Krama kehidupan di kampus, termasuk di dalamnya terkait bagaimana civitas akademika bermedia sosial," kata Prof Ari menanggapi kejadian yang dinilai insensitif ini.

Pernyataan Prof Ari ini mendapat reaksi luar biasa dari netizen. Beberapa berharap agar Dekan FKUI memberi hukuman kepada konten kreator sebagai bentuk efek jera, yang lainnya ingin dua mahasiswa FKUI itu diberi kesempatan kedua, karena dianggap bisa menjadi influencer kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Tolong diberi efek jera, prof. Kata-kata itu bukan kata main-main. Keluarga yang mendengarkan langsung kata-kata itu di rumah sakit pasti seperti mendengar petir di siang bolong. Dokter profesional juga pasti berat mengatakan kata-kata ini, tetapi mereka yang di video berjoget-joget dengan riang gembira," ungkap @misdanmila*****.

"Tolong prof, konten kreator seperti itu diberikan efek jera. Mereka ngelunjak, karena merasa banyak followers jadi tidak tersentuh. Jadi, kalau dibiarkan, ya, makin seenaknya sendiri. Ini saja masih koas, lho, apalagi kalau sudah jadi dokter. Pasti akan semakin banyak yang diumbar," tegas @aaaar*****.

(Vivin Lizetha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement