Kereta Api Argo Dwipangga: Sejarah, Rute dan Harga Tiket
KERETA Api (KA) Argo Dwipangga merupakan salah satu argo favorit menuju Surakarta (Solo). Menghadirkan layanan kelas Eksekutif dan Luxury, ataupun kelas Eksekutif (tambahan) yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia.
Kereta api ini memiliki rute Solo Balapan - Gambir melalui jalur lintas selatan Jawa (via Purwokerto-Cirebon) dan sebaliknya. Perjalanan menempuh jarak sejauh 517 Km dengan estimasi waktu sekitar 8,5 jam untuk satu kali perjalanan.
Sejarah
Awal peresmian Kereta Api Dwipangga diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu, Giri Suseno Hadihardjono, pada 21 April 1998, dengan Lokomotif CC203 25 (CC203 98 13 SDT) sebagai lokomotif dinas
Rangkaian kereta tersebut merupakan kereta kelas khusus yang awalnya digunakan dengan susunan tempat duduk 2-1 sebanyak 33 kursi dalam satu kereta, dengan tarif untuk kelas spesial sebesar Rp160 ribu, pada saat itu.
Pada 5 Oktober 1998 dilakukan perubahan pada layanan kelas spesial menjadi kelas eksekutif dan mengalami perubahan nama menjadi 'Argo Dwipangga', hal ini dilakukan karena rendahnya tingkat okupansi pada kelas spesial.
(Foto: Instagram/@wahyu_ratmanto)
Pada November 1998, KA Argo Dwipangga mulai beroperasi menggunakan rangkaian KA buatan PT INKA, namun kereta makan dan kereta pembangkit menggunakan kereta api yang ada di Depot Solo Balapan.
Pada tahun 2002, KA ini juga beroperasi dengan rangkaian bekas KA eksekutif Argo Lawu yang dirilis pada tahun 1996, setelah beroperasi menggunakan bogie seri K9.
Terdapat ciri khas pada KA Argo Dwipangga saat itu yaitu, terdapat logo bertulis 'Dwipangga' dengan gambar gajah yang digunakan sejak kereta kelas spesial maupun kelas eksekutif argo.
Seiring berjalannya waktu terdapat tampilan terbaru untuk kenyamanan penumpang. pada 21 Juli 2013 KA Argo Dwipangga menggunakan rangkaian kereta eksekutif terbaru keluaran 2016 PT INKA.
Hingga akhirnya KA Argo Dwipangga memberikan layanan ciamik dengan kelas luxury, pada Mei 2019 dengan kapasitas 26 tempat duduk.
