POPCORN biasanya diidentikan dengan kudapan atau jajanan dari negara-negara barat. Tradisi makan popcorn biasanya dinikmati sambil menonton sebuah film, sama halnya seperti di bioskop.
Namun, tahukah kamu jika Indonesia juga punya popcorn yang diolah dengan kearifan lokal? Popcorn dengan kearifan lokal ini disebut dengan Jagung Titi. Hanya saja bentuk atau tampilannya lebih menyerupai emping melinjo.
Kuliner khas yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, terutama oleh masyarakat Flores di bagian timur seperti Solor, Adonara, Alor, dan Lembata.
Kata Titi pada camilan satu ini memiliki arti dipipihkan atau ditumbuk. Hal tersebut merujuk pada cara proses pembuatan jagung titi itu sendiri.
Untuk jenis jagung yang digunakan pun tak sembarangan. Untuk membuat jagung titi, Anda membutuhkan jagung pulut putih, yang tak lain adalah varian jagung lokal yang ada di NTT.
Hasil jadi dari jagung titi ini sangatlah mirip dengan popcorn. Namun, prosesnya cukup memakan waktu dan terbilang lama. Serta caranya yang masih sangat tradisional. Ada empat tahapan utama untuk membuat jagung titi, antara lain.
1. Pipil
Tahap pemisahan biji jagung dari tongkolnya atau dalam istilah lokal disebut dipipil.
2. Sangrai
Setelah dipipil, jagung disangrai setengah matang, yang ditandai dengan suara letupan biji jagung.
3. Titi
Selanjutnya adalah proses titian atau pemipihan yang dilakukan dengan cara ditumbuk, penumbukan dalam tahap ini akan menentukan tingkat kesuksesan pembuatan Jagung Titi. Penumbukan biasanya digunakan dengan batuan tertentu, sehingga mampu membuat jagung pipih secara sempurna.
Kesuksesan lainnya adalah dari rasanya yang gurih, dan menjadi tolak ukur. Oleh karena itu perlu keahlian dalam memipihkan pipilan jagungnya.
Masyarakat setempat percaya untuk menghasilkan jagung titi yang enak, tak hanya bermodalkan tenaga tetapi juga kerelaan atau keikhlasan untuk memipilnya.
4. Goreng atau panggang
Dan yang terakhir adalah menggoreng atau memanggang. Setelah proses penumbukan selesai, Jagung Titi akan menjadi makanan setengah jadi, biasanya penduduk menggoreng atau memanggang dalam oven. Sebelumnya dilumuri oleh mentega atau margarin terlebih dahulu agar lebih gurih.
(Vivin Lizetha)