Sementara satu kasus lainnya, yakni kasus suspek adalah pasien anak berusia 7 tahun, dengan keterangan mengalami demam pada tanggal 26 Januari. Selain itu, ia juga disebutkan sempat mengonsumsi obat penurun panas sirup yang dibeli secara mandiri.
Pada tanggal 30 Januari, anak tersebut memperoleh pengobatan tablet penurun demam dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan. Keesokan harinya, pada 2 Februari sang anak sudah dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk ini untuk menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
"Pada saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini," jelas dr Syahril.
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA ini, hingga 5 Februari 2023 tercatat sudah ada 326 kasus GGAPA dan 1 kasus suspek yang tersebar di 27 Provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut, 116 kasus dinyatakan sembuh, sedangkan 6 kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
BACA JUGA:Waduh Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Terjadi di Jakarta, 1 Korban Meninggal
BACA JUGA:Lucinta Luna Alami Pembengkakan Gusi, Gara-gara Peradangan Sendi Rahang?
(Rizky Pradita Ananda)