Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Ini Alasan Kenapa di Indramayu Banyak Janda Muda

Cita Najma Zenitha , Jurnalis-Jum'at, 13 Januari 2023 |00:03 WIB
Ternyata Ini Alasan Kenapa di Indramayu Banyak Janda Muda
Ilustrasi wanita (Foto: peopleforpittman.com)
A
A
A

ALASAN kenapa di Indramayu banyak janda muda menarik untuk dikulik. Kota Mangga ini menjadi kota penyumbang kasus perceraian terbesar di Jawa Barat.

Perceraian di Jawa Barat tahun 2021 mencapai 98.088 kasus berdasarkan Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Jawa Barat menyumbang sekitar 21,9% total perceraian di Indonesia. Persentase setiap provinsi di Jawa Barat juga tergolong tinggi.

Indramayu memegang peringkat utama dengan 8.026 kasus perceraian di Jawa Barat pada tahun 2021. Padahal, tahun 2020 kasus perceraian di Indramayu sudah berkurang menjadi 7.968 kasus perceraian.

 BACA JUGA:Banyak Janda, Ini 5 Daerah di Jawa Timur yang Penduduknya Suka Bercerai

Kasus perceraian di Indramayu sempat meningkat drastis pada tahun 2019 menjadi 9.801 perceraian.

Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kabupaten Indramayu di tahun 2022 angka perceraian kembali menurun. Tercatat ada sekitar 6.096 kasus perceraian di tahun 2022. Meski mengalami penurunan, angkat tersebut tetap lebih besar dari wilayah lainnya.

 Ilustrasi

Kasus perceraian di Indramayu didominasi oleh pasangan berusia 20 hingga 40 tahun. Sekitar 6.096 wanita akan menjadi janda muda di awal tahun 2023. Ada alasan kenapa di Indramayu banyak janda muda.

 BACA JUGA:Simak Alasan Kenapa di Gunungkidul Banyak Janda

Faktor utama perceraian dalam rumah tangga di Indramayu terjadi karena masalah ekonomi. Beberapa beralasan karena tidak mendapat nafkah dan ditinggal terlalu lama.

“Tapi alasan yang kuat biasanya finansial, yang sudah terlalu lama tertinggal, meninggalkan anak-anak mereka tanpa nafkah." ujar Muhammad Kasim selaku Ketua Pengadilan Agama Indramayu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement