BELUM lama ini viral berita sepasang kekasih Reynaldi Agustinus (26) dan Tri Putri Napitupulu (23) yang diduga melakukan bunuh diri secara bersama, sebelum akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi saling berpegangan tangan di dalam sebuah kamar salah satu hotel di Ciputat, Tangerang Selatan.
Dari keterangan pihak polisi, disebutkan polisi tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban. Namun, di TKP, polisi menemukan barang bukti berupa racun potas yang diduga dikonsumsi muda-mudi itu untuk mengakhiri hidup.
Potas atau potassium sianida (Potassium Cyanide) sendiri, dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), juga biasa disebut sebagai kalium sianida merupakan senyawa berupa garam kristal tak berwarna yang terlihat mirip dengan gula dan sangat larut dalam air.
Senyawa satu ini jika terpapar pada manusia, bisa berbahaya bagi kesehatan. Bahkan sesederhana, menghirupnya saja bisa memengaruhi kesehatan dan dapat diserap melalui kulit. Jika ada kontak dengan potas ini dengan kulit, bisa mengiritasi dan membakar kulit dan kemungkinan mengakibatkan kerusakan mata.
Secara medis, ada efek jangka pendek dan jangka panjang dari paparan potassium sianida pada manusia. Menukil jurnal kesehatan New Jersey Department of Health and Senior Advice, Jumat (6/1/2023) mari simak uraian singkat efek jangka pendek dan jangka panjang dari paparan potassium sianida pada manusia di bawah ini.
A) Jangka pendek yang bisa terjadi saat itu juga atau segera setelah terpapar kalium sianida;
1. Iritasi kulit dan mata: Kontak dengan kulit bisa mengiritasi dan membakar kulit dan mata dengan kemungkinan kerusakan mata.
2. Pernapasan: Saat terhirup kalium sianida bisa mengiritasi hidung, tenggorokan dan paru-paru. Sehingga menyebabkan bersin dan batuk.
3. Saraf dan otak: Paparan tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, kebingungan, pusing, kecemasan, jantung berdebar, dan bahkan tidak sadarkan diri lalu yang paling fatal, kematian.
B) Jangka panjang (efek kesehatan kronis) yang bisa terjadi beberapa saat setelah terpapar dan sifatnya bisa bertahan lama selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun;
1. Pendarahan: Paparan Kalium Sianida bisa menyebabkan mimisan dan luka di hidung, dan perubahan jumlah sel darah.
2. Kelenjar tiroid: Paparan senyawa ini bisa menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid dan mengganggu fungsi normal tiroid.
3. Saraf: Paparan berulang dapat memicu kerusakan pada sistem saraf.
BACA JUGA:Viral Istri dan Bayi dalam Kandungan Tewas Gegara Suami Nekat Ajak Seks saat Hamil Tua, Bahayakah?
BACA JUGA:Kenali Bahaya Hamil di Usia Remaja, Si Anak Kelak Berisiko Masuk Penjara?
(Rizky Pradita Ananda)