Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Suti Karno Amputasi Kaki Kanan, Apa Perawatan Selanjutnya?

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Selasa, 27 Desember 2022 |13:11 WIB
Suti Karno Amputasi Kaki Kanan, Apa Perawatan Selanjutnya?
Suti Karno (Foto: RCTI)
A
A
A

PASIEN diabetes seperti Suti Karno alias Atun, yang tidak mengontrol dengan baik kondisi penyakitnya, berisiko diamputasi. Luka parah hingga mengancam sel di organ tubuh lain menjadi alasan keputusan amputasi dipilih.

Menurut laporan Hopkins Medicine, sekitar 54 persen dari tindakan amputasi bedah diakibatkan oleh komplikasi penyakit pembuluh darah dan kondisi lain yang memengaruhi aliran darah seperti diabetes dan penyakit arteri perifer (PAD).

 Suti Karno

Masalah vaskular kronis, seperti diabetes menahun, dapat menyebabkan kematian jaringan di jari kaki, kaki bagian bawah, maupun kaki secara utuh. Kalau ini terjadi, dapat merusak jaringan tubuh lainnya dan membahayakan nyawa pasien.

Di sisi lain, pasien yang menjalani amputasi karena komplikasi penyakit, salah satunya diabetes kronis, punya angka harapan hidup diprediksi 5 tahun pasca operasi. Ini setidaknya membantu pasien dalam menjaga kesehatan tubuh seluruhnya.

"Sayangnya, dari pasien yang menjalani amputasi karena komplikasi penyakit, hampir setengahnya meninggal dunia dalam kurun waktu 5 tahun setelah prosedur amputasi dilakukan," ungkap Ahli Bedah Plastik dan Rekonstruktif Johns Hopkins dr Jaimie Shores.

 BACA JUGA:Punya Diabetes seperti Suti Karno? Wajib Cek Kaki Setiap Hari Lho!

Apa yang harus dilakukan pasien supaya hidupnya lebih berkualitas pasca amputasi?

Suti Karno sendiri bercerita kalau dirinya usai jalani amputasi kaki kanan akan segera mendapatkan terapi bantuan kaki palsu dan penanganan medis lainnya untuk menunjang hidupnya.

"Saya belum bisa beraktivitas normal pasca amputasi. Kini lagi belajar pakai kaki palsu, selagi menjalani fisioterapi juga," ungkapnya.

Selain jalani beberapa terapi, pasien amputasi juga harus memastikan kebersihan area yang diamputasi. Artinya, pasien harus memastikan luka amputasi tetap dibalut, bersih, dan jahitan kering hingga bisa dilepas.

"Saat perban awal dilepas, dokter mungkin menawarkan alat kompresi yang disebut 'shrinker socks' untuk mencegah pembengkakan pada tunggul saat pembuluh darah sembuh," terang dr Shores.

Kemudian, pasien amputasi juga perlu secara rutin kontrol ke dokter. Rasa sakit atau nyeri menjadi efek samping yang bakal terjadi pasca amputasi.

"Dokter juga akan memastikan rasa nyeri atau sakit tertangani dengan baik. Itu kenapa penting bagi pasien untuk rutin kontrol," tambahnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement