Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Alasan Wanita Tergila-gila dengan Fuckboy, Salah Satunya Demi Sensasi Seks!

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |12:11 WIB
3 Alasan Wanita Tergila-gila dengan Fuckboy, Salah Satunya Demi Sensasi Seks!
Fuckboy memang menggoda (Foto: Pinterest)
A
A
A

FUCKBOY merupakan salah satu istilah yang sedang tren di kalangan kaum milenial. Fuckboy merujuk pada seorang pria yang kerap mempermainkan perasaan wanita dan memiliki tujuan utama seks tanpa adanya komitmen yang jelas.

Meskipun fuckboy merupakan jenis pria nakal yang meresahkan. Namun masih banyak wanita-wanita yang menyukainya dan mau menjalin hubungan asmara dengan fuckboy.

 fuckboy

Meski terkesan sebagai wanita bodoh dan gila, ternyata ada alasan psikologis mengapa mereka mau berhubungan bahkan tetap bucin dengan fuckboy. Berikut ulasannya, dikutip dari laman Necole dan Herway.

Ada sejumlah alasan mengapa beberapa wanita bisa bucin dengan fuckboy. Di awal hubungan mereka, sang wanita merasakan ada sensasi mendebarkan tersendiri saat melalukan pendekatan hingga akhirnya bisa berkencan dengan fuckboy.

Hal tersebut diibaratkan, seperti saat kita menginginkan sesuatu yang sebenarnya kita hindari, namun justru membuat kita semakin menginginkannya.

Hal ini bukan sekedar penjelasan psikologis semata. Pasalnya, terdapat bukti ilmiah untuk menjawab pertanyaan kuno, mengapa kita menganggap orang yang kita kenal buruk bagi kita justru begitu menarik? Jawabannya, terletak pada sejumlah penelitian ilmiah berikut,

1. Wanita tertarik pada pria yang memiliki karakteristik potensial

 

Jika Anda pernah mendengar ungkapan "laki-laki alfa", itu berasal dari teori evolusi pemilihan pasangan, di mana setiap individu mengamati karakteristik potensial dari pasangan sebelum terlibat dalam suatu hubungan.

Gagasan ini juga mendukung "teori gen yang baik", yang menghipotesiskan wanita lebih cenderung memilih pasangan dengan kualitas yang kuat, seperti kebugaran fisik, karena mereka lebih mungkin meningkatkan keberhasilan reproduksi keturunannya.

2. Perubahan hormon 

Menurut sebuah studi tahun 2012 oleh Kristina Durante, wanita memiliki siklus selama waktu tertentu, seperti ketika dia sedang berovulasi, dimana dia akan lebih cenderung tertarik pada kualitas yang menarik secara seksual, seperti fitur wajah tertentu dan perilaku dominan.

Namun, ada juga penelitian sebaliknya dari Martie Haselton, Ph.D dalam bukunya, yang menjelaskan bahwa di luar masa ovulasi, wanita adalah penilai karakter yang lebih baik dan mungkin memilih pria yang lebih bertanggung jawab, mengasuh, dan memperhatikan kebutuhannya.

Namun, godaan untuk memuaskan hasrat itu tetap ada. Ibarat ketika sang wanita diberi pilihan sepotong keju dan sepotong pizza keju, ia tentu akan cenderung memilih salah satu yang paling memuaskan seleranya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement