150+ Kata-Kata Bijak Anak Rantau, Bisa Belajar Arti Bertahan Hidup
150+ Kata-kata bijak anak rantau yang membuat semangat menjalani hidup di kota orang. Merantau menjadi salah satu pilihan hidup baik untuk bekerja maupun menimba ilmu pendidikan.
Perantauan memang akrab dengan hal yang serba mandiri, dalam keadaan apapun harus bisa dan kuat sendiri. Oleh sebab itu, tak banyak anak perantauan yang mampu mengalami hal pahit tersebut.
Kendati demikian, meski penuh liku banyak orang yang lebih memilih untuk merantau ketimbang terus menghabiskan waktu di kota kelahiran. Tak sedikit dari mereka juga saling menguatkan dengan kata-kata bijak.
Adapun 150 kata-kata bijak anak rantau yang bisa membuat kuat menjalani hidup dirangkum dari berbagai sumber:
1. "Demi keluarga dan demi cita-citaku, maka akan aku akan bekerja dengan sepenuh hati."
2. "Seringkali muncul sebuah keraguan, akan kekuatan diri sendiri bahkan kamu belum mencoba untuk memulainya."
3. "Setiap langkah kakiku berpijak, ada harapan yang ditanam oleh orang yang sangat mencintai dan merindukanku. Oleh karena itu, aku harus semangat supaya berhasil."
4. "Apapun rintangan yang sedang aku hadapi sekarang, aku harus mencoba untuk melewatinya dengan lapang dan sepenuh hati. Karena aku yakin, doa ibu akan selalu mengalir untuk ku dan kesuksesanku"
5. "Tiap langkah kakiku berpijak ada sebuah harapan yang ditanam oleh orang-orang yang sangat mencintai dan merindukan diriku ini, oleh sebab itu saya tidak boleh gagal"
6. "Ibu, meskipun kita berjauhan. Aku berjanji untuk sekuat tenaga akan membahagiakan dirimu. Doa di setiap sujudmu selalu menyertai setiap langkah perjuanganku menuju kesuksesan."
7. "Hasil itu tidak pernah mengkhianati sebuah usaha, entah seberapa jauh kamu bekerja keras, entah seberapa lelahnya kamu, entah seberapa jauh perjuanganmu. Namun semua kerja keras, rasa lelahmu dan perjuangan mu akan dibayar lunas, suatu saat nanti."
8. "Bepergian berarti hidup." – Hans Christian Anderson
9. “Pengalaman, perjalanan – ini seperti pendidikan dalam diri mereka sendiri.” – Euripides
10. "Kami bepergian untuk tersesat." – Ray Bradbury
