Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Pria Cenderung Mempersingkat Tahap Foreplay? Ini Penjelasan Dokter

Dyah Ratna Meta Novia , Jurnalis-Kamis, 03 November 2022 |22:20 WIB
Kenapa Pria Cenderung Mempersingkat Tahap Foreplay? Ini Penjelasan Dokter
Enggan berhubungan seks (Foto: The independent)
A
A
A

MENGKOMUNIKASIKAN masalah seksual di kalangan masyarakat Indonesia masih dianggap tabu padahal komunikasi seksual sangat penting bagi pasangan sebagai kunci keharmonisan rumah tangga.

Dokter Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) mengatakan, membahas seksualitas adalah hal yang semestinya dilakukan oleh suami istri sebagai cara untuk menjaga keharmonisan kehidupan seksual mereka. Selain itu juga upaya mengatasi masalah seksual dengan mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang seksualitas.

 dokter

"Kondisi yang terjadi adalah istri punya keluhan tidak pernah atau sulit mencapai orgasme sehingga sulit menikmati kehidupan seksualnya bersama suami. Padahal acapkali penyebabnya karena disfungsi seksual yang dialami oleh suami, misalnya kualitas kekerasan ereksi yang tidak optimal, gangguan ejakulasi hingga ketidakpahaman dalam melakukan tahapan berhubungan seksual yang benar," ujar Dokter Haekal Anshari.

Lebih lanjut, Dokter Haekal yang juga Medical Director QuickGlam menjelaskan, tahapan berhubugan seksual terbagi menjadi tiga hal yakni foreplay, intercourse, dan afterplay. Namun sayangnya, banyak pasangan yang tidak mengoptimalkannya padahal tahapan-tahapan penting tersebut dalam mencapai kenikmatan seksual.

Umumnya, kata Dokter Haekal, laki-laki cenderung mempersingkat tahap foreplay karena laki-laki mudah terangsang dan mudah mencapai orgasme daripada perempuan. Padahal perempuan membutuhkan waktu untuk bisa terangsang dengan optimal yang ditandai dengan keluarnya lubrikasi vagina yang optimal sehingga siap untuk dilakukan penetrasi di tahap intercourse.

 BACA JUGA:Seks Malam Pertama, Seksolog: Jangan Pakai Alat yang Aneh-Aneh!

"Tapi umumnya, pasangan suami istri tidak tahu dan kurang paham dengan tahapan tersebut, jadi lebih banyak mempersingkat foreplay, akibatnya istri belum terangsang optimal langsung dipenetrasi dan hal ini akan menyebabkan nyeri akibat gesekan penis dan rongga vagina sehingga istri sulit untuk menikmati hubungan seksual dan sulit mencapai orgasme. Bila hal ini terjadi berulang kali akan menurunkan minat istri untuk berhubungan seksual karena tidak menikmatinya," ungkap Dokter Haekal.

Akibatnya, terang dia, suami akan mengira bahwa sang istri sudah tidak bergairah. Sehingga terkadang muncul kesalahpahaman antara suami dan istri yang berisiko mengganggu keharmonisan hubungan rumah tangga.

Dokter Haekal menjelaskan, terdapat beberapa disfungsi seksual yang sering dialami oleh pihak suami, yaitu Hipogonadisme. Hipogonadisme pada laki-laki atau juga dikenal sebagai Testosterone Deficiency Syndrome (TDS), merupakan kondisi seorang laki-laki yang mengalami penurunan hormon testosteron sehingga menyebabkan berbagai gangguan kesehatan termasuk terganggunya fungsi seksual yakni menurunnya dorongan seksual dan ereksi penis yang kurang kuat (disfungsi ereksi). Oleh karena itu, suami perlu berobat untuk memperbaiki kondisi kesehatan seksualnya, agar rumah tangga lebih bahagia.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement