PERAWATAN organ intim atau vagina adalah hal penting dari sistem reproduksi wanita. Dengan perawatan organ intim yang benar dan tepat dapat menjaga organ kewanitaan tetap sehat.Tak hanya itu, organ intim yang selalu terawat dengan baik juga dapat mencegah munculnya berbagai masalah kesehatan di area tersebut, seperti keputihan.
Berikut ini merupakan 8 cara perawatan agar vagina bekerja dengan baik dilansir dari Cleveland Clinic, Selasa (25/10/2022).
1. Jaga Kesehatan Tubuh
Makan dengan benar, serta kontrol berat badan dan olahraga. Selain baik untuk tubuh, hal ini juga berdampak baik untuk organ seksual. Sebaliknya, kondisi kronis dapat membahayakan organ genital Anda. Misalnya, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik meningkatkan kemungkinan tertular infeksi jamur dan infeksi saluran kemih (ISK).
2. Pengecekkan Berkala
Ikuti pemeriksaan kesehatan terkini dan temui dokter kandungan Anda untuk perawatan Interval skrining untuk Pap smear berubah berdasarkan usia dan temuan Pap smear Anda. Sedangkan bagi individu yang lebih muda, vaksinasi HPV sangat penting untuk mengurangi risiko kanker serviks.
3. Gunakan kondom
Sangat penting untuk melindungi diri Anda dari penyakit menular seksual seperti herpes, gonore, klamidia, sifilis dan HIV, serta kehamilan yang tidak direncanakan.
4. Gunakan Air
Vagina merupakan organ yang mampu membersihkan dirinya sendiri. Jangan pernah menggunakan bahan kimia keras, seperti tisu kemasan karena dapat mengganggu proses normalnya. Jika Anda ingin menggunakan sabun, hal ini diperbolehkan namun hanya sebatas pemakaian luar dengan catatan memilih sabun yang lembut.
Sebagian besar produk yang dipasarkan dengan tujuan untuk membersihkan dan mengharumkan tidak didukung oleh bukti ilmiah apa pun dan dikhawatirkan menyebabkan masalah lain.
5. Pertimbangkan pelumas alami
Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif atau alergi, Minyak kelapa atau minyak zaitun mungkin bisa jadi alternatif pelumas alami yang mungkin lebih aman untuk organ intim Anda ini. Pilihan lainnya yaitu, Anda bisa menggunakan silikon atau pelumas berbahan dasar air sebagai alternatif.
6. Jangan pernah mengabaikan pendarahan pascamenopause
Pendarahan pascamenopause didefinisikan sebagai pendarahan vagina yang terjadi satu tahun atau lebih setelah periode menstruasi terakhir Anda.
Pendarahan pascamenopause bisa menjadi gejala kekeringan vagina, polip (pertumbuhan non-kanker), kanker atau perubahan lain dalam sistem reproduksi Anda.
7. Prolaps dan inkontinensia biasanya tidak berbahaya
Prolaps organ panggul, di mana penopang internal rahim, vagina, kandung kemih, dan rektum Anda menjadi lemah seiring waktu, dapat disebabkan oleh persalinan pervaginam dan penuaan.
Masalah umum lainnya adalah inkontinensia urin, atau kebocoran kandung kemih. Setelah didiagnosis, kondisi ini hanya memerlukan perawatan jika mengganggu Anda. Salah satu caranya adalah dengan latihan dasar panggul, yang dikenal sebagai Kegel, juga dapat membantu.
8. Pertimbangkan estrogen vagina
Saat Anda mengalami menopause, mungkin bermanfaat untuk menggunakan estrogen vagina, yang tersedia dalam bentuk krim, tablet, kapsul, atau sisipan.
Estrogen vagina dapat membantu mencegah atau membalikkan perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia seperti seks yang menimbulkan rasa sakit (karena dinding vagina yang menipis dan elastisitas yang berkurang) dan peningkatan risiko ISK (Infeksi Saluran Kemih) karena perubahan pH saat vagina menjadi kurang asam.
(Vivin Lizetha)