Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, 2 Zat Berbahaya yang Mencemari 4 Obat Sirup

Pradita Ananda , Jurnalis-Rabu, 19 Oktober 2022 |20:09 WIB
Mengenal Dietilen Glikol dan Etilen Glikol, 2 Zat Berbahaya yang Mencemari 4 Obat Sirup
Ilustrasi (Foto: Freepik)
A
A
A

BADAN Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis keterangan terkait empat produk obat sirup untuk anak di Gambia, yang diduga menjadi indikasi penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak.

Empat produk obat tersebut adalah Promethazine Oral Solution BP, Kofexnalin Baby Cough Syrup, MaKoff, Baby Cough Syrup, MaGrip n Cold Syrup. Mengutip rilis resmi Badan POM Indonesia, keempat obat batuk sirup tersebut semaunya diproduksi oleh Maiden Pharmaceutical di India.

Keempat obat tersebut mengandung berbagai bahan aktif obat, termasuk parasetamol dan antialergi. Namun juga terkontaminasi zat berbahaya, yakni kandungan dietilen glikol (DG) dan etilen glikol (EG).

Banyak orang awam yang tentunya tak familiar dengan dua zat berbahaya pada obat ini.  Dikutip dari edaran siaran media resmi Sekolah Farmasi ITB Bandung, yang diterima Redaksi Okezone, Rabu (19/10/2022) baik dietilen glikol dan etilen glikol, disebutkan merupakan bahan kimia yang sering digunakan di berbagai industri.

(Foto: Freepik)

Industrinya pun bermacam-macam, contohnya untuk pembuatan produk seperti resin plastik, antibeku dan pendingin (coolant) untuk otomotif. Namun, memang tidak boleh alias dilarang untuk digunakan untuk obat, khususnya obat sirup untuk anak.

Keracunan dua zat berbahaya, dietilen glikol atau etilen glikol ini disebutkan dapat menimbulkan berbagai gejala, salah satunya gagal ginjal akut.

Nah, kasus keracunan dietilen glikol tenyata sudah pernah terjadi sebelumnya. Menurut analisis, kejadian keracunan pada tahun 1995 di Haiti, dengan durasi penggunaan DEG hingga menimbulkan keracunan terdapat pada rentang dari 1 sampai 12 hari.

Beberapa studi dan analisis sudah dilakukan untuk memperkirakan dosis toksik dietilen glikol pada hewan dan manusia.

Pada manusia, median dosis toksik yang menyebabkan kematian sebesar 1600 mg/kg bb/hari. Badan regulasi di Jerman menyebutkan dosis DEG harian > 0,5 mg/kg bb/hari bisa menyebabkan gejala toksisitas.

 BACA JUGA:6 Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan, Dicoba Yuk!

BACA JUGA:Musim Hujan Rentan Kutu Air, Cek Penyebab dan Apa Saja Gejalanya?

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement