Tidak tahan akan rasa sakitnya, Shyann pergi ke dokter lalu diberi resep antibiotik dan penghilang rasa sakit untuk luka yang mengalir. Namun kesehatannya tak kunjung membaik, kemudian dia pergi ke Rumah Sakit Universitas St James, di Leeds, Inggris.
Setelah diperiksa, dokter menginformasikan bahwa Shyann telah menderita sepsis. Kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh telah bereaksi berlebihan terhadap infeksi dan mulai merusak jaringan dan organ dalam tubuh, seperti dikutip The Sun, Senin (10/10/2022).
Sebelumnya Shyann menduga bahwa infeksi yang dialaminya diakibatkan karena sang ahli tato tersebut menggunakan krim mati rasa. Tetapi dokter menyebutkan bahwa tinta tato tersebut telah didorong terlalu dalam ke kulitnya, sehingga menyebabkan infeksi.
(Foto: Kennedy News)