TERNYATA terdapat sejumlah kebiasaan yang bisa merusak jantung. Selain merokok dan kebanyakan minum alkohol, terdapat hal lain yang bisa merusak jantung.
Terdapat tujuh kebiasaan buruk yang bisa merusak jantung, seperti dirangkum dari Huffington Post. Simak yuk, apa saja?

1. Diet rendah kolesterol
Orang yang menjalankan diet rendah kolesterol untuk menghindari lemak sehat, serta zat gizi makro yang penting, malah akan berpotensi untuk memiliki penyakit jantung. Dokter Daniel Edmundowicz, kepala kardiologi di Rumah Sakit Universitas Temple, menilai meski jenis diet ini tidak akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, namun dapat menyebabkan penambahan berat badan dan memberikan banyak tekanan pada sistem gula dan sistem diabetes.
Akhirnya, bisa membebani sistem kardiovaskular. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perubahan kebiasaan makan yang tiba-tiba dan ekstrem dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung.
2. Terisolasi dari orang lain
Terisolasi dari orang lain juga dapat berdampak besar pada kesehatan jantung kita, menurut Dr. Rigved Tadwalkar, selaku ahli jantung di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California menyebutkan menyendiri dapat menyebabkan depresi dan depresi ini lah yang meningkatkan faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi, gaya hidup dan kebiasaan makan yang buruk.
3. Buruknya kesehatan gigi
Masalah gigi seperti gusi dan kerusakan gigi ternyata dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri dalam aliran darah. Menurut Dr. Rigved, sangat mudah bagi bakteri di mulut untuk melakukan perjalanan ke darah. Gingivitis dan kesehatan mulut yang buruk bisa memicu terjadinya peradangan yang dapat memperburuk masalah jantung seperti kolesterol tinggi atau pecahnya plak.
BACA JUGA:Tips Mencegah Terkena Penyakit Jantung, Dokter: Jalan Cepat Sampai Berkeringat!
4. Konsumsi obat dan suplemen tertentu
Beberapa obat dan suplemen tertentu pernah dapat berpotensi untuk memicu masalah kardiovaskular. Dokter Rigved menekankan bahwa setiap orang tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi obat-obat mereka. Namun, dengan catatan orang dengan masalah tekanan darah atau detak jantung mungkin perlu berhati-hati dengan dosis dari obat yang dikonsumsi. Maka dari itu, penting untuk konsultasi dengan dokter untuk mencari tahu dosis yang tepat untuk kesehatan jantung.