Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Pembangkit Listrik Hybrid di Malang, Cocok untuk Wisata Edukasi

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 23 September 2022 |14:05 WIB
 Mengenal Pembangkit Listrik Hybrid di Malang, Cocok untuk Wisata Edukasi
Pembangkit listrik hybrid di Malang (dok MPI/Avirista)
A
A
A

Selain sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Noor mengaku pembangkit listrik tenaga hybrid ini juga dikembangkan sebagai laboratorium lapangan bagi mahasiswa-mahasiswanya.

Pasalnya pada proses pengembangan dan penerapannya terdapat kurang lebih 23 mahasiswa yang dilibatkan di tempat wisata tersebut.

"Mahasiswa bisa melihat kondisi riil pembangkit listrik meskipun skalanya kecil, tapi bisa dilihat dari sumber sampai ke pembangkitannya, sampai ke pengaturan beban. Total 40-an mahasiswa terlibat dalam kegiatan penelitian ini," jelasnya.

Anggota tim riset tenaga listrik Polinema Irwan Herwanto mengungkapkan, kerja sama antara Polinema dengan Perhutani Malang raya membuat pihaknya mengembangkan sumber energi listrik terbarukan di beberapa tempat wisata di Malang raya.

"Salah satu kendala wisata hutan itu jarang teraliri listrik oleh PLN, inovasi kami dari Polinema ini untuk mengembangkan wisata di daerah-daerah, sehingga kalau di situ ada listrik, pengunjung akan tertarik untuk sekedar nge-charge handphone," ucap Irwan Herwanto.

Maka dari sanalah pihaknya sengaja memilih pembangkit tenaga listrik air yang dikombinasikan dengan tenaga panas bumi atau tenaga surya dari sinar matahari.

Pengembangan pembangkit listrik hybrid dengan dua sumber energi ini telah dimulai sejak 2018 di Javan Langur Centre yang ada di kawasan Coban Talun di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

"Kebetulan kerjasama dengan Perhutani KPH Malang raya, kendala hutan memanfaatkan dengan kurang bijak, sehingga kalau ada wisata mereka bisa berjualan bisa memanfaatkan tanpa harus mengambil dari hasil hutan itu. Salah satu syaratnya dari ketersediaan energi listrik yang sekarang itu," ungkap dosen Prodi Sistem Kelistrikan Polinema.

Menurutnya, pemanfaatan energi listrik terbarukan bisa mendongkrak pengembangan destinasi wisata air terjun dan kawasan hutan di Kabupaten Malang. Bahkan pemasangan energi di sejumlah tempat wisata di Malang raya menjadikan perekonomian masyarakat sekitar terdongkrak.

"Jadi masyarakat sekitar tempat wisata itu akhirnya bisa buka jualan sampai malam, karena ada listrik dan penerangan. Ya akhirnya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sana," ujarnya.

Menariknya, peralatan pembangkit listrik tenaga angin dan surya ini dikembangkan perawatan dengan metode IoT yang bisa dipantau dari jarak jauh.

Pasalnya dikatakan Sapto Wibowo, anggota tim riset tenaga listrik Polinema, medan yang sulit menuju lokasi menjadikan pemantauan peralatan cukup dikontrol melalui sistem smartphone android jarak jauh.

"Dengan teknologi IoT proses maintenance, proses pengecekan, bisa dilakukan secara remote atau jarak jauh, kalau memang dari data di Android menunjukkan satu ketidakberesan maka kita mengirimkan tim ke sana. Itu akan sangat menghemat waktu, daripada periodik kita ke sana, tapi nggak ada apa-apa," tutur Sapto

(Kurniawati Hasjanah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement