RUBEN Onsu kondisi kesehatannya tengah menurun. Ia sempat mengungkap kekhawatirannya. Ia takut tak bisa menyaksikan anak-anaknya tumbuh dewasa.
Hal ini terungkap dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta. Di saat kesehatannya bermasalah, dia menyinggung soal usia anaknya yang masih sangat kecil.

Rupanya Ruben mengidap Empty Sella Syndrome yang membuat dirinya drop belakangan ini. Ia tak mampu berlama-lama di ruangan dingin ber-AC, selain itu kadang padangannya juga jadi buram kalau di ruangan dingin.
Namun sejatinya, penyakit langka Empty Sella Syndrome bukanlah penyakit yang mengancam nyawa. Bahkan, sindrom tersebut bisa diobati dengan terapi medis.
"Empty Sella Syndrome (ESS) bukanlah kondisi yang mengancam nyawa. Pada kasus ESS primer, sindrom tidak menyebabkan masalah kesehatan lanjutan dan tidak memengaruhi harapan hidup pasien," ungkap laporan kesehatan yang diterbitkan di National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
Bicara soal gejala-gejala yang menyertai penderita ESS, laman tersebut menjelaskan bahwa ESS sekunder dapat membuat berhentinya menstruasi, infertilitas, kelelahan, maupun intoleransi terhadap stres dan infeksi.
BACA JUGA: Ruben Onsu Idap Empty Sella Syndrome, Kebanyakan Penderita Alami Sakit kepala Kronis
Sedangkan, jika kasusnya terjadi pada anak-anak, ESS menyebabkan pubertas dini, defisiensi hormon pertumbuhan, tumor hipofisis, atau disfungsi kelenjar hipofisis.