DUA orang dikabarkan meninggal dunia akibat virus Marburg yang disebut mirip dengan virus Ebola di Ghana, Afrika Barat. Hal tersebut disampaikan Kepala kesehatan Ghana, yang mengonfirmasi kematian itu disebabkan oleh virus Marburg.
Dalam sebuah pernyataan, Layanan Kesehatan Ghana (GHS) menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengujian lebih lanjut. "Pengujian lebih lanjut di Institut Pasteur di Dakar, Senegal telah menguatkan hasilnya," kata GHS dilansir The Sun, Selasa (19/7/2022).

Akibat kasus ini dilakukan isolasi terhadap semua yang melakukan kontak dengan 2 pasien meninggal. Hal itu dilakukan guna menghentikan penyebaran virus.
Matshidiso Moeti selaku Direktur Regional WHO untuk Afrika mengatakan, pihak berwenang di Ghana menanggapi dengan cepat kemungkinan wabah tersebut. "Ini bagus karena tanpa tindakan segera dan tegas," jelasnya.
BACA JUGA:Virus Marburg Muncul di Afrika Barat, Pernahkah Terdeteksi di Indonesia?
Sampai saat ini, belum ada pengobatan untuk Marburg. Namun menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak minum, meningkatkan peluang pasien Marburg untuk bertahan hidup.
Virus Marburg sendiri ditularkan ke manusia dari kelelawar buah. Kemudian menyebar antar manusia melalui transmisi cairan tubuh.
Gejala terinfeksi virus Marburg antara lain, demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, pendarahan, muntah darah, diare penuh air, sakit perut dan kram, mual. Bahkan diare sendiri dapat bertahan selama seminggu.
Orang yang berpotensi terkena infeksi Marburg , bisanya orang yang berada di tambang, atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.
(Dyah Ratna Meta Novia)