PENELITIAN terbaru terhadap pasien Covid-19 di Inggris menemukan, sejumlah gejala utama pasien Omicron. Menurut penelitian tersebut, kehilangan penciuman dan rasa sudah bukan gejala utama mengidap Omicron.
BBC melaporkan, survei terbaru terhadap sekitar 17.500 pasien yang ditanya tentang gejala Omicron yang dialaminya menemukan bahwa 58% sakit tenggorokan, 49% sakit kepala, 40% hidung tersumbat, 40% batuk tanpa dahak, dan 40% pilek. Hal ini menunjukkan gejala utama pasien Omicron yakni sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Hanya sedikit pasien Omicron yang melaporkan mengalami kelelahan dan sesak napas.
Di tengah serangan subvarian Omicron BA.4-BA.5, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat segera vaksin booster. Apalagi kedua jenis Omicron itu punya kemampuan untuk lolos dari vaksin Covid-19.
Menkes Budi meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi booster. Apalagi booster sudah terbukti mampu meminimalisir seseorang terdampak buruk dari infeksi Covid-19.
Booster, lanjutnya, mengurangi risiko masuk rumah sakit. "Makanya disarankan masyarakat melakukan vaksinasi booster. Booster mampu mencegah kita dari perawatan di rumah sakit, karena tingkat fatalitasnya akan rendah," jelas Menkes Budi.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengatakan sudah ada tiga kasus baru. Kasus subvarian dari BA.2.75, yang diketahui pertama kali muncul dari India.
BACA JUGA:Kasus Omicron BA.2.75 Ditemukan di Bali, Pasien Baru Pulang dari Australia
Kasus pertama berada di Bali dan kasus kedua dan ketiga merupakan kasus lokal di Jakarta.
(Dyah Ratna Meta Novia)