JAKARTA - Panik merupakan reaksi ketakutan dalam diri yang dapat membajak tubuh dan pikiran. Hal ini didorong oleh respons melawan dan melarikan diri yang didukung oleh cabang simpatik dari sistem saraf otonom.
Penelitian menunjukkan bahwa Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dapat menjadi pengobatan efektik untuk panik.
Tujuan CBT bukan untuk memastikan bahwa kepanikan tidak pernah terjadi lagi, karena panik pada dasarnya tidak dapat diprediksi dan sulit dikendalikan.
Selain itu, mencoba menghindari kepanikan sebenarnya membuat kita lebih mungkin mengalami serangan panik. Pengobatan dengan CBT membantu kita melakukan apa yang penting bagi kita, bahkan ketika kepanikan mungkin terjadi.
Melansir dari Pshycology Today, Sabtu (11/6/2022), berikut 5 jurus ampuh yang termasuk ke dalam CBT untuk mengatasi serangan panik.
1. Mengambil napas secara perlahan
Napas terikat langsung dengan sistem saraf, sehingga ketika mengambil napas secara perlahan dapat memberikan efek pada sistem saraf parasimpatis, atau sistem penangkal saraf simpatis.
Tarik napas dapat dilakukan sebanyak empat hitungan, dan buang napas sebanyak enam hitungan atau lebih. Hal ini dilakukan bukan untuk memastikan bahwa kita tidak panik, hanya saja mengambil napas dapat menenangkan dan mengambil alih titik fokus kita terhadap situasi yang membuat kepanikan.
2. Tidak menyangkal bahwa kita mengalami serangan panik
Kepanikan adalah pengalaman yang luar biasa, yang membuat orang mudah untuk dapat menghabiskan banyak energi ketika mencoba mengusirnya.
Namun, resistensi terhadap panik cenderung memperburuk gejala, sementara bersedia untuk panik sebenarnya bisa membuat kemungkinan kepanikan menjadi lebih kecil.
Seolah-olah dengan mengatakan "ya" pada apa yang kita rasakan, otak memahami bahwa tidak ada keadaan darurat yang sedang terjadi.