Di sini, traveler juga bisa menyaksikan kawanan kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang bergelantungan di pepohonan dari alam yang masih alami di sekitar curug. Sesampainya di dasar Curug Cimahi, traveler bisa langsung menikmati segarnya danau. Tapi, ada larangan untuk berenang di sana karena kedalaman danau mencapai dua meter lebih.
Di sana juga tersedia musala, toilet, ruang ganti dan warung yang dikelola oleh penduduk lokal. Harga tiketnya pun tergolong murah untuk pengalaman yang ditawarkan, yakni Rp17.000 untuk wisatawan lokal dan Rp25.000 untuk wisatawan mancanegara.
Curug Citambur
Curug Citambur merupakan salah satu permata tersembunyi yang berada di Cianjur Selatan. Curug ini memiliki keindahan yang seolah membawa siapapun pun yang datang ke sana terserap ke negeri dongeng lantaran keindahannya.
Konon, nama Citambur dihubungkan dengan legenda setempat, yakni Prabu Tanjung Sanghyang Anginan yang kerap mengunjungi tempat tersebut untuk bersuci dan bersemedi. Kedatangan sang prabu diikuti oleh pengikutnya yang menabuh alat musik tambur atau dogdog yang bunyinya terdengar hingga ke pelosok desa.
Cerita lainnya, nama Citambur berasal dari suara deburan air dari atas tebing yang menghujam bebatuan di bawahnya, sehingga menimbulkan bunyi seperti suara tambur. Entah mana yang benar, yang jelas Pasir Angin menjadi nama sebuah desa yang berdampingan dengan Desa Karangjaya.
Destinasi wisata ini terletak di Cianjur Selatan, tepatnya di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda. Air terjun ini memiliki tinggi 100 meter yang membuatnya menjadi curug tertinggi di Jabar dan ketujuh tertinggi di Indonesia.
Kontur air terjun yang bertingkat-tingkat berbaur serasi dengan rindangnya pepohonan. Air yang turun dari mata air wilayah Resort Pemangkuan Hanyawar Timur 2 itu sangat jernih. Namun, pengunjung tak disarankan berenang di sana mengingat derasnya air dan curamnya bebatuan.
Kearifan flora dan fauna di wana wisata alam ini masih terjaga. Pohon Rasamala yang merupakan salah satu pohon eksotis dari Tanah Pasundan, tumbuh subur di sini. Begitu pun dengan berbagai jenis hewan seperti kera, luwak, hingga kijang pun masih dapat ditemui di wilayah lahan yang dikelola Perhutani ini.
Untuk sampai di Curug Citambur, disarankan menggunakan kendaraan pribadi dengan kondisi prima, sebab akses jalanan di sana sempit dan berbatu. Walau kondisi jalanan yang tidak begitu bagus, namun pemandangan Curug Citambur yang indah dapat membayar itu semua.