PERANG yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ternyata berdampak prosesn vaksin Covid-19 yang tengah dijalani oleh Rusia. Seperti diketahui, Rusia adalah salah satu produsen vaksin Covid-19 dengan nama Sputnik V.
Tapi, karena adanya konflik bersenjata kedua negara ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memutuskan untuk menunda penilaian peninjauan berkelanjutan terhadap vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V.
“Kami seharusnya melakukan inspeksi di Rusia pada 7 Maret 2022, dan inspeksi ini ditunda di kemudian hari,” ujar Mariângela Simão, asisten direktur jenderal WHO untuk bidang Akses ke Obat-Obatan dan Produk Kesehatan, seperti dilansir dari Reuters.
Meski demikian, Mariângela menambahkan WHO tidak akan secepatnya melakukan penjadwalan ulang akan vaksin tersebut. “Tanggal baru akan ditetapkan secepat mungkin,” imbuhnya.
Tertundanya proses peninjauan penggunaan darurat atas vaksin Sputnik V ini merupakan imbas dari konflik antar kedua negara, yang mengakibatkan serangan militer Rusia ke Ukraina. Masih dari keterangan Mariângela, selain karena perang Ukraina-Rusia, penundaan peninjauan ini juga terhalang oleh kendala teknis.
“WHO menghadapi masalah operasional lainnya, termasuk kesulitan memesan tiket penerbangan dan penggunaan kartu kredit. Kendala ini telah didiskusikan dengan Rusia,” pungkas Mariângela.
Vaksin Covid-19 yang diproduksi Rusia, Sputnik V sendiri hingga saat ini disebutkan sudah banyak digunakan untuk vaksinasi di Rusia dan juga sudah disetujui di lebih dari 60 negara, termasuk Indonesia. Saat ini selain oleh WHO, vaksin Sputnik V disebutkan lebih lanjut juga tengah ditinjau oleh European Medicines Agency (EMA).
(Martin Bagya Kertiyasa)