Koordinator lapangan Tamansari, Ridwan syam, menjelaskan teguran tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya orang yang mereka tegur terlihat sering melayani aktivitas fotografi. Dan ada kewajiban yang harus dipenuhi jika memang beraktivitas untuk fotografi.
Sejak 1 Maret 2022 Sejumlah kategori berupa wisata umum maupun pemotretan untuk menentukan harga tiket. Harga tiket masuk ke destinasi wisata itu dibedakan untuk beberapa tujuan tertentu. Ada dua klasifikasi harga tiket yaitu domestik dan internasional dengan rentang harga Rp5.000-Rp500.000
"Dalam kasus wisatawan protes itu, penjaga menduga pengunjung datang dengan tujuan untuk fotografi,"ungkap dia.
Setahu mereka, pengunjung yang melayangkan protes tersebut memang praktisi foto komersial dan melayani aktivitas fotografi. Dan memang ada tarifnya yang harus dipenuhi oleh mereka yang ingin masuk ke Tamansari.
Menanggapi hal ini, Penghageng Nityabudaya, divisi keraton yang berwenang atas museum dan kearsipan, GKR Bendara mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat miskomunikasi antara wisatawan dengan pengelola Taman Sari.
"Saya mohon maaf bila ada pengunjung yang merasa kurang nyaman di Taman Sari," ujar dia dalam rilis yang disampaikan Senin (14/3/2022) malam.
Menurutnya ada beberapa hal yang perlu mereka klarifikasi. Salah satunya adalah penggunaan kamera profesional. Di mana dari awal tertera jika pengunjung menggunakan kamera profesional maka akan dikenakan biaya, apapun itu.
Taman Sari merupakan salah satu kawasan wisata yang khusus milik Keraton Yogyakarta. Di mana setiap pengunjung wajib mentaati ketentuan yang sama terkait pengambilan dokumentasi di kawasan setempat dengan biaya tertentu.
"Tidak sembarang tempat di kawasan wisata khusus bisa dilakukan pengambilan dokumentasi ataupun untuk photo session," ujarnya.
Puteri bungsu Sri Sultan HB X ini mengatakan ada kawasan-kawasan yang dilarang ataupun dilakukan pembatasan, termasuk pendampingan bagi pengunjung yang masuk. Di antaranya adalah Tamansari yang memang masuk bagian Keraton Ngayogyakarto.
"SOP dari kami untuk menanyakan hal itu. Di luar kawasan juga sudah tertera biaya bagi kamera profesional," ujarnya.
GKR Bendara menambahkan, kemungkinan besar pengunjung yang protes di sosmed tersebut merupakan fotografer profesional. Fotografer tersebut bisa saja membawa keluarga atau justru dipekerjakan keluarga tersebut untuk mengambil foto wisatawan yang masuk ke Taman Sari.
"Mungkin ada miskomunikasi pengunjung tidak melihat seperti itu," ujarnya.
(Kurniawati Hasjanah)