Patung bayi pun didirikan dengan ukuran raksasa dan memiliki nama lain Sahyang Brahmana Lelare. Menurut warga setempat, pada saat bulan purnama terdengar suara bayi menangis yang ditengarai dari patung Bayi Sakah.
Bahkan terkadang, ketika ada warga yang melewati jalan tersebut seperti melihat patung bayi menoleh ke arahnya.
Namun di balik aura mistisnya, terdapat pula orang yang datang atau tangkil ke patung Bayi Sakah. Mereka kerap menghaturkan sesajen berupa banten, canang, dan lainnya untuk meminta keturunan bagi pasangan yang belum dikaruniai anak.
Orang-orang non Hindu juga terlihat datang ke patung bayi sakah, bahkan ada beberapa orang yang berhasil mendapat keturunan setelah berdoa di patung bayi tersebut.
(Rizka Diputra)