10 Quotes Soekarno Pembakar Semangat di Hari Pahlawan!
HARI Pahlawan selalu diperingati masyarakat Indonesia pada tanggal 10 November. Di momen ini, masyarakat kembali mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan yang gugur di medan perang.
Presiden Soekarno adalah salah satu orang yang paling lantang mengumandangkan semangat perjuangan. Sebagai seorang presiden, kata-katanya menjadi semacam dorongan untuk terus berjuang dan melawan penindasan.
Baca Juga : Mengenang 12 Pahlawan yang Wajahnya Tercetak di Uang Rupiah
Di artikel ini, MNC Portal coba merangkum beberapa kata bijak nan menggelora membakar api semangat perjuangan yang pernah diucapkan Presiden Soekarno. Berikut kumpulan quotes Presiden Soekarno:
Baca Juga : 12 Quotes Hari Pahlawan 10 November, Cocok untuk Dibagikan di Medsos
1. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya".
2. "Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad. Merdeka, merdeka atau mati!"
3. "Selama bangsa Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun juga".
4. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".
5. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia".
6. "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sendiri sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".
7. "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba. Jadi, tetaplah bersemangat elang rajawali".
8. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak".
9. "Nasionalisme tidak bisa berbunga jika tidak tumbuh di taman internasionalisme".
10. "Jangan sekali-kali melupakan sejarah!".
(Helmi Ade Saputra)
