Pria yang berjaga di Wisma Tumapel sejak 2019 ini mengungkapkan, satu penghuni yang sedikit mengganggu adalah perempuan yang berada di lantai atas, dengan penampilan rambutnya yang panjang hingga terjulur ke lantai.
“Yang biasanya mengganggu itu yang perempuan rambut panjang itu. Tapi selama ini sudah biasa sih kalau jaga,” tuturnya.
Pengakuan Mas’ud, diamini oleh seorang warga yang pernah tinggal di Wisma Tumapel bernama Erlina Laksmiani Wahdyutami. Perempuan dosen Universitas Merdeka (Unmer) ini sejak lahir hingga tahun 1993 sempat tinggal di Wisma Tumapel.
Kebetulan saat itu memang Wisma Tumapel pernah difungsikan sebagai rumah dinas dari para dosen dan karyawan UM. Total ada sekitar 30 kepala keluarga baik dari dosen maupun karyawan UM yang pernah tinggal di situ.
“Ya memang dulu terkenal seramnya, sampai – sampai dari beberapa orang dosen dan karyawan yang ditawari tinggal di situ, hanya dua kepala keluarga yang mau, orang tua saya dan ada satu lagi yang awal – awal itu tinggal di situ,” jelasnya.
Erlin, sapaan akrabnya mengisahkan selama tinggal di sana sejumlah peristiwa ganjil pernah ia alami. Bahkan peristiwa kerasukan merupakan hal yang biasa dilihatnya saat menghuni wisma tersebut.
“Pernah saat tidur siang itu saya sendiri, noleh sebentar di samping itu ada orang kakak saya, lalu saat terbangun penuh saya baru sadar kakak saya kan sedang kuliah di Surabaya. Saat dilihat lagi sudah hilang, ya itu sudah biasa. Kalau yang nggak bisa lihat ya biasa,” paparnya.
(Salman Mardira)