Soal menu baru yang coba dibuat Magnanimi, itu adalah la cassata di Oplontis, yang terinspirasi dari lukisan dinding di sebuah vila dekat Pompeii.
Kue kaya rasa ini dibuat dengan tepung almond, keju ricotta, manisan buah, dan madu. Kue ini selalu terjual habis setiap malam. "Saya membuat keju dengan ulekan, persis seperti resep dari Virgil, dari abad ke-1 Masehi," kata Magnanimi.
Yang disebut Magnanimi adalah moretum atau olesan keju yang terinspirasi oleh puisi Virgil tentang seorang petani yang membuat makan siang sederhana dengan cara menggiling ketumbar, biji seledri, bawang putih, dan pecorino. Keju ini bisa dioleskan di atas libum atau roti bundar yang disucikan oleh orang Romawi.
Sementara itu, Magnanimi rindu berinteraksi dengan pelanggan akibat karantina wilayah saat pandemi Covid-19 melanda Italia.
Dengan semua waktu luangnya, dia kerap berjalan-jalan di sekitar Appian Way, di mana jalan setapak yang rindang dan jalur sepeda berfungsi sebagai tempat pelarian warga Italia selama penutupan wilayah paling ketat di Eropa.
"Saya menghabiskan pagi yang panjang dengan gembala. Pada hari lainnya saya melihat begitu banyak orang Roma datang ke sini untuk berlari karena mereka tidak bisa pergi ke gym. Lalu, pada akhir pekan, ada keluarga yang piknik di dekat saluran air, mungkin mereka datang ke sini untuk pertama kali. Saya tahu pada momen itu kami semua lebih menghargai tempat kami tinggal, yaitu Kota Roma," ujarnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)