Sebagian besar efek samping kemoterapi mereda saat pengobatan selesai. Tetapi ada juga risiko efek jangka panjang yang dapat berkembang bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan.
Baca juga: Imunoterapi, Cara Baru Sembuhkan Kanker Paru Tanpa Kemoterapi
Sel di area darah, rambut, kulit, lapisan saluran usus, dan lain-lain dapat terpengaruh kemoterapi. Karena itu, efek samping kemoterapi meliputi mudah memar, pendarahan berlebihan, diare, mulut kering, sariawan.
Kemudian ada juga efek samping kelelahan, demam, rambut rontok, kehilangan selera makan, mual, muntah, penurunan berat badan, nyeri akibat kerusakan saraf, infeksi, anemia, sembelit, sakit saraf, limfedema, masalah memori, masalah konsentrasi, perubahan kulit, perubahan kuku, insomnia, perubahan seksual, serta perubahan kesuburan.
(Hantoro)