Secara sederhana, ia menilai bahwa teroris bertujuan menciptakan teror, rasa takut, dan mencekam terhadap korbannya. Berbeda pada psikopat yang sangat menikmati rasa takut dari para korban dan suasana mencekam yang ada di sekelilingnya.
Dia berharap masyarakat bisa lebih tepat membedakan antara teroris dan psikopat. Para psikopat belum tentu teroris, namun teroris kemungkinan besar adalah psikopat.
Baca juga: Bom di Gereja Katedral Makassar High Explosive, Ini Cedera yang Bisa Ditimbulkan
Selain menjelaskan tentang perbedaan teroris dan psikopat, ia juga mengimbau masyarakat tidak terlalu takut dengan ancaman teroris. Bersikap tenang merupakan kunci yang paling ampuh ketika berhadapan dengan para pelaku.
"Tetap tenang dengan apa pun yang terjadi dan apa pun yang mereka lakukan. Selain itu, Anda juga tidak boleh terpancing dengan apa pun hal yang mereka lakukan," pungkasnya.
(Hantoro)