"Mengingat Kota Mojokerto ini, dikelilingi oleh berbagai macam aliran sungai, kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sungai. Terlebih, sungai yang akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata," katanya.
Saat ini, sudah ada dua kelurahan yang telah melakukan inovasi berupa wisata tanam jeruk di samping aliran sungai.
Wisata tanam jeruk ini, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Dukungan dari masyarakat seperti ini, akan terus dikuatkan, kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk syukur atas melimpahnya air di Kota Mojokerto, pemerintah daerah telah membuat kegiatan khusus bertajuk Mojotirto Festival. Kegiatan rutin ini dilakukan setiap Peringatan Hari Air yang jatuh pada 22 Maret setiap tahunnya.
"Momentum ini mrupakan bentuk syukur kami atas melimpahnya air yang ada di Kota Mojokerto. Air yang terus melimpah dan tidak pernah surut. Ini juga, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai selama ini," kata wali kota perempuan pertama di Mojokerto itu.
(Rizka Diputra)