Pada 12 Februari 2021, masyarakat Tionghoa merayakan tahun baru China atau biasa dikenal dengan Imlek. Perayaan Imlek berlangsung setiap tahunnya, dan telah menjadi tradisi bagi setiap masyarakat Tionghoa.
Biasanya Imlek dipenuhi dengan berbagai tradisi menarik. Namun sebagian masyarakat Tionghoa lainnya ada yang merayakan Imlek dengan beribadah ke vihara atau klenteng.
Merangkum dari berbagai sumber, Senin (8/2/2021), MNC Portal Indonesia akan membagikan lima fakta menarik seputar Imlek.
1. Kimsin
Secara sederhana Kimsin adalah ritual pembersihan rupang yang dilakukan setiap tahun. Rupang sendiri adalah patung dewa dewi yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.
Bukan hanya manusia saja yang perlu dibersihkan, para rupang pun juga harus dijaga kebersihannya. Hal ini memang sengaja dilakukan untuk menghargai dewa dewi yang turun dari langit.
2. Memakai pakaian warna merah
Ada kalanya seseorang harus mengenakan pakaian dengan warna serba merah saat Imlek dengan alasan tertentu. Tak hanya bagian luarnya saja yang harus berwarna merah, melainkan harus sampai ke pakaian dalam.
Salah satu masyarakat yang merayakan Imlek bernama Anthony menjelaskan bahwa Hal ini bertujuan untuk menolak segala kesialan atau bala yang akan diperoleh di tahun tersebut.
“Kalau misalnya ciong (Sial) biasanya seseorang disuruh menggunakan pakaian berwarna merah termasuk celana dalam. Ciong itu tahun ini lagi enggak bagus. Shionya bentrok gitu,” terang Anthony.
3. Jangan mengucapkan Gong Xi Fa Cai
Gong Xi Fa Cai sama sekali tidak ada hubungannya dengan Imlek. Ucapan tersebut justru memiliki arti lain yang berhubungan dengan harapan dan kemakmuran. Jadi bisa diartikan Gong Xi Fa Cai atau Kiong Hi Fa Cai memiliki makna ‘Selamat semoga kaya’.
Anda bisa menggunakan kalimat Xi Nian Kuai Le untuk mengucapkan Imlek kepada kerabat yang merayakan. Xi Nian memiliki arti tahun baru, sementara Kuai Le memiliki makna bahagia. Jika digabung artinya ‘Semoga Bahagia di Tahun yang Baru’.
4. Mitos monster Nian
Menurut salah satu legenda, ada monster bernama Nian. Monster tersebut selalu muncul pada malam tahun baru. Oleh karena itu, banyak orang akan bersembunyi di dalam rumah agar tidak menjadi santapan Nian.
Suatu ketika ada seorang anak kecil yang menggunakan pakaian serba merah dan asik bermain petasan yang mengeluarkan suara keras. Sejak saat itu orang percaya bahwa Nian sangat takut dengan kain berwarna merah dan letusan petasan.
5. Tradisi memberi jeruk
Dalam bahasa Mandarin Jeruk disebut ‘chi zhe’, ‘chi’ artinya rezeki dan ‘zhe’ berarti buah. Jadi jika digabungkan, jeruk memiliki arti buah pembawa rezeki.
Konon disebut jeruk mandarin karena pada jaman dahulu buah ini hanya disediakan untuk para pejabat di Tiongkok kuno. Saat ini jeruk mandarin sangat mudah dijumpai di pasaran. Saat perayaan Imlek tiba, masyarakat Tionghoa akan membagikan makanan ke sanak keluarganya dengan maksud agar rezekinya terus bertambah.
(Dyah Ratna Meta Novia)