TEPAT setahun lalu, Abhishek Patter meninggalkan rumahnya di India dan bertolak ke Florida, Amerika Serikat untuk menjalani pendidikan penerbangan, demi meraih cita-citanya sebagai penerbang handal.
Ia merupakan seorang insinyur komputer, namun keinginannya untuk terbang begitu kuat. Patter terobsesi menjadi seperti ayahnya yang merupakan pensiunan pilot Angkatan Laut India.
Beberapa hari lalu, Patter yang masih berusia 24 tahun dianugerahi penghargaan bergengsi di sekolahnya yakni 2Fly Airborne, Merritt Island di Brevard County, Space Coast Florida.
Patter sebelumnya menerbangkan Piper PA-28 bermesin tunggal pada Minggu akhir pekan lalu hingga dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Ia bertolak dari Bandara Palm Beach County Park di Lantana ke Bandara Merritt Island, demikian laporan juru bicara Federal Aviation Administration.
Baca juga: Viral Mantan Pilot Korban PHK Jadi Pengantar Barang di Supermarket
"Patter adalah pilot yang meninggal," sebut perwakilan Kantor Sheriff Palm Beach County mengonfirmasi kabar itu, seperti dikutip dari laman Sun-Sentinel.
Pesawat tersebut telah mengudara sekitar tiga menit ketika jatuh di laut, menurut FlightAware, pelacak penerbangan online, seseorang sempat meminta bantuan setelah melihat pesawat itu tenggelam di laut, menurut.
"Dia menghabiskan saat-saat terakhirnya di kokpit melakukan apa yang selalu ingin dilakukannya (terbang)," ungkap Pat Bhava, salah seorang teman korban.
Baca juga: Kalau Pesawat Kecelakan Apa yang Diselamatkan Duluan? Ini Jawaban Kapten Vincent Raditya!
Petugas Kantor Sheriff Palm Beach County yang memantau dari atas helikopter melihat pesawat sebagian besar utuh dan tenggelam sekitar kedalaman 40 kaki dari permukaan air.
Beberapa jam kemudian, penyelam menarik tubuh Patter dari kokpit. Bhava menambahkan, keluarga korban saat ini sedang berusaha mengembalikan jenazah Patter ke India.
Berdasarkan laporan FlightAware, pesawat yang ditumpangi Patter terbang dari Pulau Merritt ke LaBelle, sebuah kota yang terletak sekitar 30 mil sebelah timur Fort Myers pada Minggu, 24 Januari 2021.
"Pemberhentian pesawat berikutnya adalah Lantana. Tepat sebelum pukul 20.00 Patter berangkat untuk misi pelatihan malam tunggal dan pulang ke Pulau Merritt," kata Bhava.
Namun, hanya beberapa menit setelah penerbangan, ada yang tak beres saat pesawat Piper jatuh.
Bhava, yang bertugas di militer bersama ayah Patter mengatakan bahwa ayah korban meneleponnya dari India pada Minggu malam seraya berharap ia dapat memberi informasi usai mendapat kabar bahwa pesawat putranya jatuh.
Seorang saksi mata melihat pesawat jatuh pada Minggu malam. Namun, awalnya dikira benda itu merupakan drone. “Ketika kami melihat ke atas, kami mengira itu drone atau semacamnya,” kata seorang saksi mata, Jonathan Whitmore.
Baca juga: Tanggapi Ramalan Mbak You soal Pesawat Jatuh, Kapten Edward Limbong: Dukun Palsu!
Patter memang gemar sekali terbang dan kerap memposting foto serta video dirinya bersama pesawat di akun instagram-nya. "Selangkah lebih dekat untuk mewujudkan impian saya," tulis Patter dalam sebuah postingannya Oktober 2020 silam.
Adapun postingan terakhirnya, ia mengunggah foto dari dalam kokpit pekan lalu dengan memberikan caption berbunyi: "Penerbangan pertama sebagai pilot dengan penilaian instrumen,"
Selang beberapa jam sebelum penerbangan terakhirnya, Patter juga sempat memposting video pendek ke instagram story-nya sambil melihat-lihat bagian dalam kokpit. Setelah itu, foto dari perspektif yang sama dengan kalimat "terbang menuju matahari terbenam".
Kalimat tersebut seolah menjadi pertanda atau firasat jika Patter akan terbang untuk terakhir kalinya lantaran pesawatnya jatuh dan tenggelam di dasar laut.
(Rizka Diputra)