6 Bahasa Tubuh Anjing, Kenali Biar Makin Akrab dengan Peliharaan
ANJING adalah salah satu hewan yang paling dekat dengan manusia. Selain penurut dan mudah dilatih, ternyata anjing juga dapat berkomunikasi dengan sang pemilik.
Meski demikian, sang pemilik juga wajib mengetahui bahasa tubuh yang diberikan oleh hewan peliharaannya. Merangkum dari buku Anjing Pedia karya T.J. Resler dan Gary Weitzman, berikut cara berbicara dengan anjing berdasarkan bahasa tubuh.
Santai
Posisi badan santai, posisi ekor santai alami dan terkadang bergoyang dengan lembut. Mata santai dan agak menyipit, telinga dalam posisi alami. Gestur mulut santai, tertutup atau sedikit terengah dan ujung mulut melengkung sedikit ke atas.
Ingin bermain
Posisi tubuh merunduk-runduk, melenggak-lenggok perlahan. Ekor bergerak dan mengibas, membuat gerakan berbentuk lingkaran. Mata cerah namun tidak menatap langsung. Telinga santai atau berada di sisi wajah. Mulut dalam kondisi santai, terbuka atau sedikit terengah.
Bingung
Tubuh terdiam atau condong ke depan, kepala miring ke sisi, mata cerah, mulut tertutup dan telinga mengarah ke depan dengan posisi waspada.
Ketakutan
Badan merunduk rendah dan tegang layaknya tertumpu ke kaki bagian belakang atau menyandar menjauh. Kadang suka berguling ke sisi atau punggung. Ekor tersembunyi di antara kaki. Mata lebih bundar daripada biasanya dan telinga tertempel ke bawah.
Mulut tertutup rapat atau terengah-engah dengan cepat. Dapat menjilat hidung atau bibir, meneteskan air liur bahkan menguap.
Waspada
Tubuh tegang dan diam, condong ke depan sementara kepala tegak lebih tinggi daripada bahu. Ekor terangkat tinggi dan mungkin bergoyang dengan kaku. Bulu di sekitar bahu, tulang belakang dan ekor terangkat.
Mata menatap langsung dan pupil membesar. Telinga terangkat dan menghadap ke depan. Mulut tertutup rapat, tapi terkadang mengerutkan mulut atau membuka bibir untuk memperlihatkan gigi.
Meminta Anda untuk tidak marah
Badan merunduk, berat tertumpu pada kaki. Kepala merunduk, ekor bergoyang, mata menyipit atau melihat ke sisi lain. Menjilat atau memperlihatkan gigi depan.
(Martin Bagya Kertiyasa)
